Pematang Pudu Bank Sampah Binaan PHR Dikunjungi oleh Masyarakat Petapahan

by -238 Views

Dari tangan Lambas, barang-barang bekas menjadi berkelas. Lambas Hutabarat, yang merupakan salah satu local heroes binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, telah berhasil memimpin Bank Sampah Pematang Pudu Bersih hingga maju dan mandiri.

Bank sampah yang terletak di Duri, Kabupaten Bengkalis, ini dikunjungi oleh Kepala Desa, perangkat desa, dan masyarakat Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada hari Kamis (19/10/2023). Kunjungan tersebut bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan sampah yang benar dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat. Desa Petapahan sendiri akan memiliki program bank sampah sebagai sarana pengelolaan lingkungan yang lebih bersih, yang merupakan gagasan baru di wilayah tersebut.

Kepala Desa Petapahan Kabupaten Kampar, Said Aidil Usman SE, mengatakan bahwa mereka mendapatkan banyak ilmu dari kunjungan ke Bank Sampah Pematang Pudu Bersih tersebut. Ia menganggap program ini bagus untuk meningkatkan ekonomi dan semangat masyarakat, karena dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Desa juga membawa ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT, dan unsur masyarakat lainnya. Mereka belajar dan mendengarkan langsung inspirasi dari Lambas yang telah berhasil mengembangkan Bank Sampah Pematang Pudu.

Ketua Bank Sampah Pematang Pudu Bersih, Lambas Hutabarat, mengatakan bahwa pengelolaan sampah harus melibatkan kolaborasi yang kuat. Dalam pengelolaannya, bank sampah ini memiliki misi untuk lingkungan dan ekonomi.

Lambas mengungkapkan, “Semua dimulai dari niat dan kemampuan kita. Seperti bank sampah ini, awalnya tidak besar. Kami merintis dan dibina oleh PHR WK Rokan. Namun, tentu saja, hal ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang kuat dan sungguh-sungguh sehingga dapat membuka wawasan dalam mengelola bank sampah dengan baik untuk peningkatan ekonomi.”

Lambas berhasil membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui bank sampah tersebut. Ide awal pembentukan bank sampah ini muncul dari keinginan sederhana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan gotong royong dalam membersihkan sampah.

“Dari situlah muncul pemikiran untuk mendirikan bank sampah, yang tidak hanya bermanfaat dalam penanganan sampah, tetapi juga memberikan hasil ekonomi bagi masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah dengan mengelola dan memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan,” ungkap Lambas.

Dalam pengelolaannya, masyarakat diajari tentang cara memilah sampah organik dan non-organik sebelum disetor ke bank sampah. Sampah non organik dapat didaur ulang, sedangkan sampah organik bisa diubah menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomis.

Kisah keberhasilan Lambas dimulai dari nol hingga mencapai kemandirian dan kesuksesan, bahkan kini ia memiliki omzet fantastis. Selain sukses pribadi, ia juga berhasil membina dan menginspirasi ratusan masyarakat di lingkungannya. Pola yang ia terapkan berhasil menularkan semangat untuk maju dan mandiri. Lambas, yang dulunya adalah seorang buruh dengan penghasilan terbatas, kini mampu meraih omzet lebih dari Rp30 juta per bulan dari hasil pengelolaan sampah.

Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto, mengatakan bahwa PHR tidak hanya fokus pada operasi yang andal dan aman, tetapi juga memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Rudi merasa bangga melihat perkembangan Bank Sampah Pematang Pudu Bersih yang telah berhasil binaan PHR WK Rokan dan mampu menularkan semangatnya kepada masyarakat secara luas.

“Kami merasa bangga, dan berharap program CSR PHR WK Rokan secara keseluruhan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang luas, serta menularkan nilai-nilai positif untuk kemajuan masyarakat,” ujar Rudi.

Bank sampah yang dikelola oleh Lambas ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Hulu Rokan di bidang lingkungan hidup. Selain bidang tersebut, TJSL juga berfokus pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan, dan bantuan pasca bencana.