PHR Mendukung Kemandirian Energi Masyarakat Melalui Pelatihan Konstruksi Biogas

by -116 Views

PT Pertamina Hulu Rokan terus mendukung pemanfaatan biogas guna mendorong kemandirian energi masyarakat di Provinsi Riau. Setelah sukses dalam pembangunan 8 rekator biogas pada tahun 2022, kini PHR kembali membangun 12 reaktor biogas untuk memperkuat kemandirian energi masyarakat.

Sampai saat ini, terdapat setidaknya 20 reaktor biogas di Desa Mukti Sari, dan satu unit reaktor di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Selain membangun reaktor biogas, PHR bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (YRE) dalam meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan pengoperasian, perawatan, dan pemanfaatan biogas serta bioslurry pada awal Oktober 2023.

Biogas yang dimanfaatkan oleh warga Desa Mukti Sari berasal dari kotoran ternak yang diolah menjadi sumber energi alternatif. Selain menjadi sumber energi terbarukan, limbah biogas juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair atau bioslurry yang dapat menyuburkan tanaman.

Supriyanto dari YRE mengatakan bahwa inovasi pada tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Feedstock yang digunakan tidak hanya limbah kotoran sapi, tetapi juga kotoran kambing, limbah ampas tahu, dan bahkan kotoran manusia.

“Pada program DEB ini juga dilakukan pelatihan untuk pekerja konstruksi, harapannya mereka bisa menjadi penerus dalam industri ini sehingga tidak perlu mencari tenaga kerja dari daerah lain,” ucap Supriyanto.

Camat Tapung Sofiandi mengaku senang dan berterima kasih atas dukungan PHR dalam menjadikan Desa Mukti Sari sebagai Desa Energi Berdikari melalui program pemanfaatan energi baru terbarukan. Ia berharap desa-desa lain di Tapung dapat meniru inovasi Desa Mukti Sari mengingat banyak masyarakat di sekitar Tapung yang memiliki peternakan sapi.

Salah satu penerima manfaat, Sudarman, mengaku sangat merasakan manfaat penggunaan biogas sebagai sumber energi di rumahnya. “Setidaknya bisa menghemat 25 persen biaya rumah tangga untuk pembelian gas dan listrik,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Budi Santoso yang saat ini sama sekali tidak perlu lagi membeli gas untuk kebutuhan rumah tangga. “Biasanya dalam sebulan bisa menggunakan 5 tabung gas (3kg), tapi sekarang sudah tidak perlu lagi membeli,” ujarnya.

Manager Corporate Social Responsibility PHR, Pinto Budi Bowo Laksono, mengatakan bahwa ini adalah program Tanggung Jawab Sosial dari PHR WK Rokan tahun kedua. PHR tidak hanya membangun reaktor, tetapi juga memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas kepada masyarakat penerima manfaat.

Pada sesi pelatihan ini, Pinto berharap masyarakat memiliki kapasitas yang memadai untuk menggunakan energi alternatif ini, tidak hanya dalam pengoperasian dan pemanfaatannya, tetapi juga pemeliharaannya. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan bioslurry sebagai peluang bisnis.

Pinto menekankan bahwa hal tersebut sesuai dengan tujuan program ini, yaitu menciptakan kemandirian dalam penggunaan energi. “Circular economy di DEB ini sangat potensial kita terapkan, terutama dengan memanfaatkan limbah yang kita temui sehari-hari,” ujarnya.