Bos Ritel Ungkap Ragam Alasan Mengancam Polisikan Kemendag

by -96 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Polemik pembayaran utang selisih harga kemahalan atau refaksi minyak goreng (migor) masih belum menemukan titik terang. Padahal, pengusaha ritel telah berulang kali menagih pembayaran utang tersebut ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang nilainya disebut-sebut sebesar Rp 344 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, pelaku usaha enggan masalah ini berlanjut terus menerus. Dikhawatirkan, kisruh ini malah bisa berlanjut sampai RI sudah ganti rezim nantinya.

Itulah sebabnya, ada wacana membawa polemik ini ke ranah hukum.

“Belum dibayar sampai hari ini dan kita sedang menyusun langkah-langkah yang sistematis untuk masuk ke hukum, apakah somasi dulu, baru buka laporan ke Kepolisian Bareskrim,” kata Roy kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/11/2023).

“Kita tidak mau sampai bergantian rezim karena waktunya sudah terlalu lama. Sudah mau 2 tahun nanti Januari ini, kita tidak takut karena kita benar,” ujar Roy.

Dia mengatakan, berbagai cara telah dilakukan untuk menagih utang tersebut, namun hingga kini belum juga ada titik terang.

“Tidak ada informasi, sudah dua bulan lalu yang dibilang bahwa masih akan koordinasi sama Kemenko Perekonomian lagi, padahal Kemenko Perekonomian memberi perintah, bagaimana sih? Kita dizalimi oleh pemberi tugas,” sebut Roy.

“Kemenko Perekonomian yang memberi tugas, mengapa koordinasi lagi ke sana? Kan perintah Permendag 3 itu hasil rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas) Presiden, Kemenko Perekonomian, dan Kemendag. Kemudian mengapa kok bertanya lagi kepada mereka? Kalau dibilang masih konsultasi menurut saya itu alasan yang dibuat-buat, bisa dipermudah tapi dipersulit,” tukasnya.

Lalu, bagaimana dengan nilai refaksi yang tak kunjung dibayar? Apakah jumlahnya semakin besar karena pembayarannya terus tertunda?

“Kita tidak menghitung lagi, maksudnya inflasi kemudian juga NPV (net present value). Nilainya pasti sudah turun,” kata Roy.

“Kita terbuka sebenarnya untuk berbicara mengenai angka, nilai, dan lain sebagainya yang berbeda, tapi kita tidak pernah diajak bicara. Selalu dengan berbagai alasan-alasan saja menurut saya,” cetusnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Warning! Peritel Ancam Lagi Mau Setop Jual Minyak Goreng

(dce)