Perbandingan Antara Kertajati dan Soetta di Evaluasi oleh Kemenhub

by -317 Views

Kementerian Perhubungan telah memberikan tanggapan terhadap kritikan terhadap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terletak di Majalengka yang jauh dari kota-kota besar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni membandingkan situasi ini dengan perpindahan Bandara Kemayoran ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) beberapa puluh tahun yang lalu.

Ia mengatakan, “Di mana-mana bandara berada di luar kota, isu jauh itu akan menjadi biasa jika sudah terbiasa. Dahulu isu pindah dari Kemayoran ke Cengkareng dianggap jauh dan disebut sebagai tempat buang anak jin atau apapun itu, tetapi jika sudah terbiasa maka akan menjadi biasa.”

Bagian penting dari sebuah bandara internasional adalah aksesibilitas yang baik. Dalam hal ini, BIJB Kertajati didukung oleh Tol Cisumdawu yang memudahkan akses menuju bandara tersebut. Dengan adanya akses tol ini, masyarakat dari beberapa kota sekitar dapat mencapai bandara ini.

Kristi mengungkapkan, “Bandara ini akan lebih strategis karena tidak hanya untuk warga Bandung, tetapi juga meliputi Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Tegal. Selama ini, orang yang berada di Cirebon yang ingin bepergian ke Jakarta harus melewati Bandara Husein Sastranegara di Bandung yang tidak dapat dikembangkan, sehingga Bandara Kertajati ini akan menjadi alternatif untuk daerah Jawa Tengah. Orang-orang dari Cirebon tidak perlu ke Jakarta, tetapi dapat langsung ke Kertajati.”

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin juga berusaha untuk menarik minat masyarakat untuk terbang dari bandara ini dengan menambahkan rute-rute domestik.

“Untuk rute domestik, saat ini ada 7 rute di Bandara Kertajati, di mana masih terdapat potensi untuk membuka rute-rute domestik baru dan kami sedang membahas hal ini dengan maskapai-maskapai nasional,” kata Awaluddin.

Selengkapnya: Kementerian Perhubungan: Jauhnya Bandara Kertajati dari Kota Tak Masalah