Prabowo Memperbincangkan Impor Bahan Bakar Minyak, Situasi Papua, dan Penangkapan Pejabat dalam Hal Hukum

by -172 Views

Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan RI tidak akan melakukan impor bahan bakar minyak (BBM) lagi. Sebagai gantinya, Ia bakal memasifkan sumber energi lain.

“Kita harus swasembada pangan, swasembada air, swasembada energi. Kita satu-satunya negara di dunia yang nanti 100 persen dari biofuel, dari sawit, jagung, dan tebu. Kita tidak akan impor BBM lagi,” katanya dalam diskusi publik di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya dikutip Sabtu (25/11/2023).

Hal itu tercantum pada poin nomor dua Asta Cita Pasangan Calon (Paslon) Nomor dua tersebut yakni ‘memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru’.

Selain transisi energi, Prabowo juga menjanjikan penyelesaian konflik Papua melalui pendekatan yang lebih humanis. Upaya itu dilakukan karena konflik bersenjata di Papua kerap terjadi dan sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Pendekatan hukum, kita tentunya ingin pendekatan yang soft (halus), sekarang pendekatan dengan penyelesaian politik yang damai,” katanya.

Apalagi sudah banyak aparat keamanan yang sudah menjadi korban, karena itu Prabowo bakal mengganti cara pendekatan lama.

“Pendekatan hukum, kita tentunya ingin pendekatan yang soft (halus), sekarang pendekatan dengan penyelesaian politik yang damai,” katanya.

Poin lain yang disampaikan Prabowo dalam kesempatan tersebut adalah tentang banyak pejabat pemerintahan yang tergoda untuk melakukan kejahatan korupsi. Alhasil, banyak pejabat yang akhirnya harus ditangkap oleh aparat penegak hukum.

“Kita waspada karena bangsa Indonesia ini harus kita akui bahwa ya, masih ada pemain-pemain dan pejabat-pejabat yang tergoda untuk kekuasaan,” kata Prabowo.