Dugaan Tindak Kriminal Terkait Jendela Boeing 737 Max 9 yang Terlepas

by -97 Views

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengatakan bahwa para penumpang pesawat Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines pada 5 Januari 2024 kemungkinan menjadi “korban kejahatan”. Berdasarkan Reuters, surat-surat dalam beberapa investigasi kriminal oleh Departemen Kehakiman menunjukkan bahwa penyelidikan terhadap keadaan darurat pesawat Max 9 terus berlanjut. FBI mengidentifikasi para penumpang sebagai “kemungkinan korban kejahatan.”

“Kasus ini, saat ini sedang diselidiki oleh FBI. Investigasi kriminal dapat memakan waktu lama dan karena beberapa alasan kami tidak dapat memberi tahu Anda tentang perkembangannya saat ini,” tulis surat tersebut, dikutip Minggu (24/3/2024).

Seorang juru bicara FBI di Seattle menolak untuk berkomentar dengan alasan kebijakan Departemen Kehakiman yang tidak mengonfirmasi atau menyangkal adanya penyelidikan.

Pada 2022, Departemen Kehakiman memperbarui pedoman untuk memberitahu korban potensi kejahatan setelah keluarga korban dari dua kecelakaan Boeing 737 Max 8 pada 2018 dan 2019 mengatakan hak-hak hukum mereka dilanggar ketika penuntutan ditunda pada Januari 2021.

Boeing menolak berkomentar, tetapi menyatakan akan bekerja sama secara penuh dan transparan dengan penyelidikan pemerintah. Sementara Alaska Airlines mengatakan bahwa mereka sepenuhnya bekerja sama dalam penyelidikan dan tidak yakin apakah maskapai tersebut menjadi target penyelidikan.

Sebelumnya, panel penutup pintu pesawat robek di ketinggian 16 ribu kaki dan menyebabkan lubang dalam pesawat. Pesawat itu robek setelah lepas landas dari Portland, Oregon, menuju Ontario, California, sehingga pilot terpaksa mendarat darurat. 171 penumpang dan enam awak selamat, namun tujuh penumpang dan satu pramugari mengalami luka ringan.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan bahwa empat baut kunci tampaknya hilang dari pesawat beberapa bulan sebelumnya dan bahwa dokumen yang diperlukan untuk merinci pelepasan baut tidak pernah dibuat.

FAA melarang terbang MAX 9, memerintahkan Boeing untuk mengembangkan rencana untuk mengatasi “masalah pengendalian kualitas sistemik” dalam 90 hari. Kejadian tersebut disebut mengerikan oleh Ketua NTSB Jennifer Homendy.

[Mkh/Mkh]