Kim Jong Un Gila-Gilaan, Korut Ancam dengan ‘Serangan Balasan Nuklir’

by -64 Views

Pyongyang – Korea Utara (Korut) kembali menghebohkan dunia. Di tengah konflik di Rusia dan Ukraina serta ketegangan di Timur Tengah akibat serangan Israel ke Gaza dan konflik Israel-Iran, Korut melakukan simulasi “serangan balasan nuklir”.

Negara tersebut melakukan uji coba beberapa rudal balistik jarak pendek pada hari Senin waktu setempat. Berdasarkan laporan media lokal KCNA, Pemimpin Korut Kim Jong Un bahkan turun langsung mengawasi latihan tersebut.

Menurut AFP, KCNA melaporkan bagaimana Kim memimpin latihan taktis gabungan yang mensimulasikan serangan balik nuklir dengan melibatkan pasukan artileri roket berukuran sangat besar. Dilaporkan bahwa roket-roket tersebut berhasil mencapai sasarannya sejauh 352 kilometer.

“Kim … menyatakan kepuasan yang luar biasa,” tulis media tersebut.

Laporan ini telah dikonfirmasi oleh militer Korea Selatan. Pada hari Senin, rudal dilaporkan terbang sejauh 300 kilometer di wilayah Pyongyang sebelum jatuh di perairan timur semenanjung Korea.

“Provokasi yang jelas,” kata militer Korea Selatan mengomentari tindakan itu.

Tokyo juga mengonfirmasi peluncuran tersebut. Juru bicara pemerintah mengatakan bahwa satu rudal mencapai ketinggian maksimum 50 kilometer dan jatuh di luar ZEE Korea Selatan.

Ini merupakan peluncuran kedua dalam kurun waktu kurang dari seminggu yang dilakukan oleh Korut. Pada Jumat sebelumnya, pemerintah Kim Jong Un melaporkan pengujian “hulu ledak super besar” yang dirancang untuk rudal jelajah strategis, dan militer Seoul juga mengonfirmasi laporan tersebut.

Para analis percaya bahwa aktivitas Korut ini terkait dengan situasi di Rusia. Korut diduga melakukan uji coba rudal jelajah sebelum mengirimkannya ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Klaim ini merujuk pada pernyataan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang menduga Korut telah mengirim senjata ke Rusia, meskipun sanksi PBB mengharamkan hal tersebut. Korea Selatan mengklaim bahwa Korut telah mengirim sekitar 7.000 kontainer senjata ke Rusia.

“Jejak rekam Pyongyang dalam peluncuran-peluncurannya menunjukkan bahwa Korut tengah meningkatkan kemampuan teknisnya,” kata seorang analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea, Hong Min.

“Peluncuran pada hari Senin sepertinya merupakan bagian dari program pengembangan senjata yang memerlukan pengujian lebih lanjut dibandingkan yang sudah dikembangkan sepenuhnya,” tambahnya.

Pada tahun 2023, Korut juga telah melakukan sejumlah uji coba rudal yang melanggar sanksi PBB sejak tahun 2006, meskipun telah ada peringatan dari Washington dan Seoul. Korut menyatakan dirinya sebagai negara senjata nuklir yang “tidak bisa diubah” pada tahun 2022.