Kacau! Lebih dari 282 Juta Orang di Seluruh Dunia Mengalami Kelaparan Parah

by -141 Views

Organisasi Pangan Dunia atau FAO yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan masih banyaknya kelaparan akut di 59 negara atau wilayah, dengan jumlah 1 dari 5 orang di negara tersebut mengalami kelaparan akibat permasalahan pangan yang akut.

Berdasarkan laporan mereka yang berjudul Laporan Global tentang Krisis Pangan 2024, tercatat sebanyak 282 juta orang di 59 negara mengalami tingkat kelaparan akut yang tinggi pada tahun 2023. Jumlah orang kelaparan pada tahun 2023 meningkat sebanyak 24 juta orang dari tahun sebelumnya.

Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya cakupan laporan tentang konteks krisis pangan serta penurunan tajam dalam ketahanan pangan, terutama di Jalur Gaza dan Sudan.

“Krisis ini menuntut tanggapan segera. Menggunakan data dalam laporan ini untuk mengubah sistem pangan dan mengatasi penyebab kerawanan pangan dan kekurangan gizi akan sangat penting,” kata António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, di website FAO.org.

Selama empat tahun berturut-turut, proporsi orang yang menghadapi kerawanan pangan sudah tinggi. Anak-anak dan perempuan berada di garis depan krisis kelaparan ini, dengan lebih dari 36 juta anak di bawah usia 5 tahun kekurangan gizi akut di 32 negara. Malnutrisi akut memburuk pada tahun 2023, terutama di kalangan orang-orang yang mengungsi karena konflik dan bencana.

Global Network Against Food Crises telah mendesak pimpinan negara-negara dunia untuk mengambil langkah pendekatan transformatif yang mengintegrasikan tindakan perdamaian dunia, pencegahan perang, dan pembangunan ketahanan pangan untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah darurat skala besar juga penting untuk memutus siklus kelaparan akut yang tetap pada tingkat yang sangat tinggi.

Menurut laporan, terdapat peningkatan 1 juta orang yang menghadapi tingkat kerawanan pangan akut Darurat di 39 negara atau wilayah, dengan peningkatan terbesar di Sudan. Pada tahun lalu, lebih dari 705.000 orang berada pada tingkat kerawanan bencana pangan dan berisiko kelaparan yang akan menjadikan jumlah tertinggi dalam sejarah pelaporan GRFC. Situasi saat ini di Jalur Gaza menyumbang 80% masyarakat yang menghadapi kelaparan di dunia, bersama dengan Sudan Selatan, Burkina Faso, Somalia, dan Mali.

Untuk mengatasi krisis pangan yang terus-menerus, diperlukan banyak investasi berskala nasional maupun internasional untuk jangka panjang. Langkah-langkah tersebut mendesak demi mengubah sistem pangan, meningkatkan pembangunan pertanian dan pedesaan, serta kesiap-siagaan krisis yang lebih besar. Perdamaian dan pencegahan perang juga harus menjadi bagian integral dari transformasi sistem pangan jangka panjang, karena tanpa itu, orang akan terus menghadapi kelaparan seumur hidup.