Bahlil Ungkap Pabrik di Indonesia Dapat Menghasilkan 60 Ton Emas Murni/Tahun

by -125 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia akan segera memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga single line terbesar di dunia. Pabrik tembaga tersebut dimiliki oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) dan akan beroperasi di Wilayah JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Dia menyatakan bahwa smelter yang dimiliki Freeport Indonesia memiliki nilai investasi sebesar US$ 3 miliar dan akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2024.

Bahlil juga mengatakan bahwa pabrik tembaga tersebut akan menghasilkan 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga.

“Mulai 1 Juli ke depan, pabrik Freeport akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika di Gresik. Dalam satu tahun, pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400 ribu ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya,” kata Bahlil dalam kuliah umum di Universitas Islam As Syafi’iyah, Bekasi, dikutip pada Minggu (2/6/2024).

Selain Gresik, Jawa Timur, Freeport Indonesia juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua, dekat dengan lokasi tambang Freeport di Tembagapura.

Permintaan pembangunan smelter tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang akan meningkatkan jumlah saham di PTFI dari saat ini 51% menjadi 61% pada tahun 2041.

“Begitu aturannya keluar, kita akan mengakuisisi lagi sahamnya tambah 10 persen. Sekarang kita memiliki 51 persen, kita ingin Indonesia memiliki mayoritas lagi, negosiasinya sudah diselesaikan dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10 persen pada tahun 2041,” ujarnya.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.

“Dunia saat ini membicarakan tentang energi hijau dan industri hijau. Pada tahun 2035, adalah puncak bonus demografi, di mana 65% penduduk Indonesia adalah usia produktif. Oleh karena itu, kita harus merancang dari sekarang agar negara kita tidak menjadi negara konsumtif,” tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Bos Freeport Blak-blakan Progres Pembangunan Pabrik Raksasa di Gresik

(pgr/pgr)