Jakarta, CNBC Indonesia – Di hadapan Komisi IV DPR RI, Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, BUMN Pangan tersebut akan memproduksi 296 ribu ton gula sepanjang tahun 2024. Angka tersebut naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 262 ribu ton.
“Tahun ini ID Food berkomitmen untuk memproduksi gula sebanyak 296 ribu ton, atau naik 13% dibandingkan produksi gula tahun 2023,” kata Sis Apik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Sis Apik menyatakan bahwa target tersebut bisa terwujud karena beberapa pabrik gula telah memasuki musim panen tebu, yaitu pada bulan Mei hingga Juni 2024. Beberapa di antaranya adalah pabrik gula Rajawali I yang terdiri dari pabrik gula Rejo Agung yang telah mulai menggiling tebu pada 14 Mei 2024 dengan target produksi sebesar 55.087 ton. Selain itu, pabrik gula Krebet juga telah memulai produksi pada 20 Mei 2024 dengan target produksi sebesar 130.900 ton.
Selain itu, lanjutnya, terdapat juga pabrik gula Jatitujuh yang telah memulai produksi pada 5 Juni dengan target produksi sebesar 39.539 ton, dan pabrik gula Sindang yang akan memulai pembuatan pada 20 Juni 2024 dengan target produksi sebesar 12.790 ton.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan defisit perdagangan Indonesia sebesar US$ 388,3 juta dengan Brasil pada April 2024. Defisit tersebut disebabkan oleh impor gula dan kembang gula yang termasuk dalam golongan HS 17.
Defisit neraca ekspor dan impor ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, Maret 2024, yang mencapai US$ 359 juta. Pada April 2023, defisitnya hanya sebesar US$ 215,9 juta.
“Selama periode Mei 2020-April 2024, Brasil menjadi salah satu negara penyumbang defisit terbesar senilai US$ 9,64 miliar,” ujar Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/5/2024).