Menjadi warga negara yang baik membutuhkan dasar dan pemahaman tentang kewarganegaraan. Untuk mewujudkan masyarakat yang baik, diperlukan penanaman nilai dan pemahaman tentang peraturan dan hukum yang berlaku di negara tersebut. Oleh karena itu, Indonesia menawarkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kepada masyarakatnya, khususnya siswa di sekolah.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu pembelajaran yang harus diterapkan dalam masyarakat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-undang ini menegaskan bahwa setiap jenis, jenjang, dan jalur pendidikan harus mengintegrasikan tiga mata pelajaran utama, termasuk pendidikan bahasa, agama, dan kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan telah menjadi pelajaran wajib di Indonesia sejak tahun 1968, dan saat ini bernama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk mendorong jiwa nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara, khususnya generasi muda.
Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya untuk meningkatkan moral dan karakter generasi muda, tetapi juga untuk memperkuat identitas nasional dan patriotisme. Meskipun sering dianggap remeh, Pendidikan Kewarganegaraan sebenarnya penting untuk membentuk kepribadian sebagai warga negara Indonesia. Melalui pembelajaran ini, siswa akan belajar tentang politik, hukum, dan moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PPKn harus diperhatikan dan dihargai sebagaimana mata pelajaran lainnya. Meskipun terkadang kurang diminati, PPKn memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang baik. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, generasi muda diajarkan untuk mencintai negara, mematuhi hukum, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan bahwa identitas dan karakter bangsa tetap terjaga dan generasi muda dapat menjadi pewaris bangsa yang lebih baik.
