Mencegah Penurunan Industri Kesehatan Saat Rupiah Turun

by -129 Views

Jakarta, CNBC Indonesia- Pelemahan nilai tukar Rupiah terus berlangsung seiring dengan tingginya ketidakpastian di pasar global. Pada perdagangan Jumat (14/06), Rupiah turun ke level Rp16.400 per Dolar AS.

Pelemahan Rupiah tidak hanya mengkhawatirkan pasar keuangan tetapi juga sektor riil, termasuk industri alat kesehatan dan farmasi. Ketua II Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Febie Yuriza Poetri mengatakan bahwa 70% alat kesehatan di Indonesia masih diimpor, sehingga pelemahan Rupiah akan memberi tekanan pada industri ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Elfiano Rizaldi menyatakan bahwa dalam industri farmasi, 90% bahan baku masih bergantung pada impor, tetapi produk obat jadi sudah diproduksi di dalam negeri.

Bagaimana dampak pelemahan Rupiah terhadap industri alkes dan farmasi? Bagaimana langkah mitigasi industri farmasi dan alkes menghadapi fluktuasi nilai tukar? Simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Elfiano Rizaldi dan Ketua II Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Febie Yuriza Poetri dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Jumat, 14/06/2024).

Saksikan siaran langsung program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini.