Mendag dan Menperin Bertemu Secara Tiba-Tiba, Ternyata Membahas Hal Ini

by -97 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini, Jumat (19/7/2024).

Diketahui, Agus Gumiwang tiba di kantor Kemendag sekitar pukul 10.00 WIB, dan melakukan pertemuan dengan Zulhas selama kurang lebih satu jam untuk membahas langkah cepat pemerintah dalam memberantas impor ilegal, salah satunya membahas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal. Yang mana rencananya, pembentukan Satgas ini akan diumumkan pada pukul 13.00 WIB siang nanti.
“Kita sepakati yang pertama agar ada langkah cepat, maka kita bentuk Satgas yang nanti akan (dibentuk) jam 1 siang. Nanti pengarahnya saya, Pak Menperin, Bu Menkeu (Menteri Keuangan), sementara nanti pelaksanaannya oleh Eselon I,” kata Zulhas kepada wartawan.

Sementara itu, Agus Gumiwang menyatakan sepenuhnya setuju dan mendukung adanya pembentukan Satgas Impor Ilegal. Menurutnya, itu menjadi hal penting dalam mendukung industri manufaktur di Indonesia, dimana industri manufaktur sendiri merupakan penopang kekuatan ekonomi bangsa.
“Tadi ada pembicaraan empat mata antara saya dengan pak Mendag. Kami berdua tadi melakukan diskusi yang cukup dalam, dengan suasana yang hangat, dan disepakati bahwa pembentukan Satgas untuk memberantas barang-barang impor itu sesuatu hal yang sangat penting. Kami di Kemenperin mendukung,” ucap Agus dalam kesempatan yang sama.

Agus mengaku bahwa sebetulnya dia bersama Zulhas sudah mengetahui dan memetakan alur masuknya barang-barang impor ilegal ke tanah air. Karena itu, ia menilai kunci keberhasilan Satgas ini adalah di penegakan hukumnya.
“Kami berdua sebetulnya sudah memetakan bagaimana barang-barang impor itu bisa masuk ke Indonesia, itu sudah kami petakan dan kami sudah tahu. Maka, kata kunci keberhasilan Satgas yang nanti dipimpin oleh pak Mendag ini adalah di penegakan hukum,” ujarnya.

Lebih lanjut Agus menekankan, tidak ada peraturan menteri yang mendukung ataupun mendorong banjirnya barang impor ilegal masuk ke Indonesia. “Tidak ada! Semua aturan-aturan (yang dibuat itu) untuk memagarkan barang-barang impor ilegal masuk. Untuk itu, yang paling utama dan paling penting adalah penegakan hukum,” tegasnya.

Selain membahas pembentukan Satgas Impor Ilegal, pertemuan antar kedua menteri itu juga membahas ihwal rencana pemindahan pintu masuk impor di pelabuhan. Hal ini menyusul terjadinya kapasitas berlebih (over capacity) di pelabuhan yang ada di pulau Jawa.
“Memang terjadi over kapasitas di Jawa. Maka sebagusnya tujuh item impor seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), produk tekstil lainnya, elektronik, alas kaki, pakaian, keramik, produk kecantikan itu impornya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang di luar Jawa, kan banyak,” ungkap Zulhas.
“Luar Jawa itu ada di mana, ada Makassar, ada Bitung, ada Sorong, banyak pintu masuk kita kan tidak hanya Jawa gitu ya, ada di Sumatra dan lain-lain,” sambungnya.

Zulhas mengatakan, pembentukan Satgas dan rencana pemindahan pelabuhan ini merupakan upaya cepat yang bisa dilakukan oleh pemerintah, sembari membenahi hal-hal yang menyangkut peraturan-peraturan lainnya.
“Yang dua ini bisa kita lakukan dengan cepat, terutama kalau pelabuhan kan bisa diusulkan nanti. Saya dan Menteri Perindustrian mengusulkan untuk ratas, apakah itu dimungkinkan untuk impornya melalui tempat lain,” pungkasnya.

Sumber: [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240715102934-8-554605/gak-cukup-bea-impor-200-ini-pr-perkuat-daya-saing-produk-padat-karya)