Harga Minyak di Pasar Jakarta Melebihi HET, Masyarakat Kaget

by -92 Views

Harga Minyakita di Pasaran Terpantau Makin Tinggi

Tangsel, CNBC Indonesia – Harga Minyakita di pasaran terpantau makin tinggi. Berdasarkan pantauan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, harga Minyakita sudah tembus Rp 17 ribu per liter. Padahal minyak yang tersedia merupakan stok lama sebelum adanya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Rp 14.000 per liter menjadi Rp 15.700 per liter.

“Sekarang udah ngga ada yang murah, tulisan Rp 14.000 per liter itu cuma stempel doang, kalau harga aslinya sudah Rp 17.000 per liter,” kata pedagang di pasar Ciputat Rusmini kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2024).

Pedagang mau tidak mau menaikkan harga itu sejak beberapa waktu terakhir karena harga yang didapat dari agen sudah terlampau tinggi. Meski menjual dengan harga tersebut, namun pedagang mengaku tidak mendapat selisih keuntungan yang besar.

“Saya beli sekarang harganya Rp 185 ribu sedusnya isi 12 minyak masing-masing 1 liter jadi harga dari sananya aja udah Rp 15,5 ribuan. Ngga mungkin jual Rp 14 ribu, jadi ambil untung cuma Rp 1 ribuan, itu pun kadang dimakan tikus,” ujar Rusmini.

Pedagang lain di Pasar Ciputat yang ditemui yakni Taufiq mengaku juga menjual Minyakita dengan harga Rp 17 ribu. Ia juga menjual dengan harga tersebut lantaran harga dari agen sudah terlampau tinggi.

“Segini saya jual barang yang lama, datang dua minggu lalu harganya udah tinggi dari agennya,” kata Taufiq.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, HET Minyakita nantinya dipatok Rp 15.700 per liter. Saat ini, HET Minyakita yang berlaku adalah Rp 14.000 per liter, yang ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat.

“(HET Minyakita) kan sudah, sudah berlaku harga Rp 15.700 (per liter), itu sudah. Nanti memang resminya tentu ada Permendag-nya (Peraturan Menteri Perdagangan). Tapi ini memang sudah berlaku, sudah ada relaksasi dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (Kementerian Perdagangan),” kata Zulhas saat ditemui wartawan di kantor Kemendag, Jumat (19/7/2024).