Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak 9 bulan Kereta Cepat Whoosh beroperasi untuk umum, sudah ada enam kali kejadian bantal berteknologi tinggi dan tahan api Whoosh hilang diambil penumpang. Hal ini sebagaimana diungkapkan General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa kepada wartawan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024).
Ia mengatakan, kejadian hilangnya bantalan pada kursi penumpang bukan hanya terjadi di Juli kemarin saja, melainkan sudah terjadi sejak 9 bulan Whoosh beroperasi untuk umum. Secara total, katanya, sudah ada enam kejadian sejak saat itu.
“Jadi kejadian ini bukan hanya bulan Juli kemarin saja. Cuma kita rasa, kita perlu sosialisasikan kembali, karena kemarin bulan Juli kejadian lagi. Kalau kedepannya (masih terjadi lagi), dan kalau misalnya sampai tidak bisa mengembalikan, tentu akan kita proses secara hukum,” katanya.
Eva menjelaskan, kursi penumpang Kereta Cepat Whoosh memang didesain memiliki bantalan tidak permanen atau bisa dilepas pasang pada sandaran kepalanya. Namun, bantalan itu bukan untuk dilepas pasang oleh penumpang, melainkan petugas Whoosh yang hanya boleh melepas pasang bantalan tersebut.
“Bantalan itu memang desainnya tidak dibuat secara permanen ya, bisa dilepas-pasang. Tapi bukan dilepas-pasang oleh penumpang. Kenapa desainnya bisa dilepas pasang? Karena ini untuk kepentingan perawatan, supaya pada saat akan melakukan proses pembersihan dan lain-lain ini bisa lebih maksimal,” terang Eva.
Karena itu, Eva mengimbau kepada pengguna jasa transportasi Whoosh untuk tidak mengambil atau melepas bantalan tersebut dari posisi semestinya. Jika demikian, lanjutnya, itu sudah termasuk merusak fasilitas dan mengganggu kenyamanan penumpang lain. Sejalan dengan itu, ia mengingatkan bahwa semua tindakan yang dilakukan di dalam Kereta Cepat Whoosh maupun di sekitar stasiun terekam oleh CCTV, sehingga segala tindakan pelanggaran itu bisa terdeteksi cepat oleh PT KCIC.
“Tindakan yang merusak fasilitas itu akan terdeteksi oleh kami. Karena di kereta itu ada 44 CCTV yang tersebar di semua kereta, termasuk di area kabin, kecuali di toilet. Sehingga ini bisa memonitor semua perilaku ataupun tindakan penumpang, termasuk tindakan-tindakan yang tidak sesuai aturan tadi,” ucap Eva.
“Nah, setiap ada temuan bantalan yang tidak lengkap atau tidak ada di tempatnya kita langsung melakukan pencarian data melalui CCTV, dan juga pencarian data melalui data penumpang, siapa yang duduk di sana. Setelah itu kita hubungi, kemudian jika memang dia ada itikad baik mereka mengembalikan, dan membuat pernyataan. Tapi datanya sudah masuk ke kami, jadi kita akan tetap memasukkan data penumpang tersebut, sudah ada track recordnya ya pernah melakukan apa saja (selama di Kereta Cepat Whoosh),” sambungnya.
Ini Sanksi Bagi Maling Bantal Whoosh
Lebih lanjut, Eva mengatakan, tindak pencurian bantal Whoosh termasuk suatu pengrusakan fasilitas publik, dan bahkan tindak pencurian. Maka sanksinya akan diberlakukan sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Akan tetapi, enam tindakan pencurian bantal Whoosh yang sudah terjadi dalam kurun waktu 9 bulan ini, katanya, diselesaikan secara damai, di mana bantal-bantal tersebut telah dikembalikan penumpang kepada pihak PT KCIC.
“(Tindakan) itu kan termasuk pengrusakan fasilitas publik ataupun juga mencuri. Maka sanksinya sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Tapi kalau yang kemarin-kemarin itu, dari data yang didapat kita telepon, terus mereka dengan alasan macam-macam, ada yang bilang terbawa, tidak sengaja, dan segala macam. (Kemudian) mereka ada itikad baik datang mengembalikan bantalnya, kemudian kita bikin surat pernyataan, kita edukasi kembali,” jelasnya.
Meski bantal-bantal tersebut pada akhirnya dikembalikan, Eva menyebut tindak pencurian bantal itu tetap memberikan kerugian bagi KCIC. Namun, ia tidak bisa menyebutkan berapa besaran kerugiannya, yang pasti tindakan itu telah mengganggu pelayanan Kereta Cepat Whoosh. Karena fasilitas bantal itu sendiri memang didesain untuk kenyamanan para penumpang
Kalau bicara mengenai kerugian agak susah ya, karena proses pengadaan kereta itu sudah termasuk interior di dalamnya. Walaupun nanti kita harus melakukan proses pengadaan hanya satuan bantal (tidak termasuk kursi), tapi itu pasti butuh waktu, apalagi dengan spesifikasi khusus. Tapi intinya, ini mengganggu pelayanan penumpang pastinya, karena itu kan untuk kenyamanan penumpang bersama, pungkasnya.