Apakah Proyek Tol Terpanjang Bali Terancam Mangkrak Jika Jokowi Mau Lengser?

by -54 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek pembangunan Tol Gilimanuk – Mengwi di Bali sudah terhenti sejak tahun 2022 setelah badan usaha jalan tol (BUJT) PT Jagat Kerthi Bali mundur dengan alasan tidak bisa memenuhi pembiayaan atau financial close. Sampai saat ini, belum ada kejelasan mengenai kelanjutan proyek ini karena masih menunggu upaya lelang ulang.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melaksanakan lelang ulang proyek tol yang memiliki panjang 96,84 kilometer pada 30 April 2024. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp24,98 triliun.

Proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 seksi, yaitu Seksi 1 Gilimanuk – Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan – Soka sepanjang 24,3 km, dan Seksi 3 Soka – Mengwi sepanjang 18,9 km yang direncanakan selesai pada tahun 2028.

Bagaimana kelanjutan proyek ini yang diharapkan menjadi tol terpanjang di Bali? “Untuk progres lelang Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi telah mencapai tahap pengumuman prakualifikasi pada 22 Mei 2024, dengan hasil tidak ada peserta yang lolos tahap prakualifikasi,” kata Kabid Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Ali Rachmadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/8/2024).

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR akan merekomendasikan langkah selanjutnya dalam waktu dekat.

Diketahui, proyek Tol Gilimanuk – Mengwi adalah salah satu Proyek Strategis Nasional seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional. Proses transaksi dari proyek ini dimulai sejak Pengumuman Prakualifikasi pada tanggal 25 Februari 2021.

Pada 23 Februari 2022, pengumuman penetapan hasil negosiasi lelang pengusahaan Tol Gilimanuk – Mengwi menyatakan Konsorsium PT Sumber Rhodium Perkasa (80%), PT Cipta Sejahtera Nusantara (15%), dan PT Sentosa Dwi Agung (5%) sebagai pemenang lelang proyek ini. Konsorsium ini membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang kemudian dikenal sebagai PT Tol Jagat Kerthi Bali.

Rencananya, jalan Tol Gilimanuk – Mengwi akan menjadi jalan tol kedua di Provinsi Bali setelah jalan tol Bali Mandara yang bertujuan untuk pengembangan sektor pariwisata Bali, terutama dalam meningkatkan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga Metropolitan Sarbagita yang sering mengalami kemacetan.

Jalan tol ini dirancang untuk mempercepat arus transportasi barang dan transportasi massal dari Bali Barat ke Bali Timur (dan sebaliknya), serta mempersingkat waktu perjalanan Gilimanuk ke Denpasar dari 5-7 jam (dalam kondisi normal) menjadi hanya 1,5-2 jam.