Mengapa Donald Trump Meminta Debat Pilpres Dipercepat secara Tiba-tiba?

by -92 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) dari Partai Republik, Donald Trump secara tiba-tiba mengusulkan agar debat capres dihelat di Fox News pada 4 September 2024. Kubu Capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris menganggap Trump mencoba melanggar kesepakatan awal yang menyebut debat selanjutnya akan disiarkan di stasiun televisi ABC pada 10 September.

Dalam usulannya, Trump mengatakan aturan debat akan sama dengan aturan yang berlaku saat debat pertama dengan Presiden Joe Biden yang belakangan mengundurkan diri dari pencalonan. “Hanya saja kali ini debat akan dihadiri oleh banyak penonton dan mengambil lokasi di Pennsylvania,” kata Trump dikutip dari Reuters, Minggu, (4/8/2024).

Pennsylvania adalah negara bagian yang paling banyak memiliki swing voters di AS. Sebagaimana diketahui sebelumnya Trump dan Biden telah sepakat akan melakukan debat kedua pada 10 September di ABC News. Berbeda dengan ABC, Fox News adalah saluran televisi dengan lebih banyak penontonnya berasal dari pendukung Trump.

Menanggapi usulan Trump itu, Kamala Harris menolak. Dia mencibir Trump yang pernah sesumbar akan melayani debat di manapun dan kapanpun. Dia menuding Trump berupaya mencari keuntungan dengan mempercepat debat dan memindahkan seenaknya ke Fox News.

“Sangat menarik ketika ucapan ‘kapan saja dan di mana saja’ menjadi ‘satu waktu yang spesifik dan, tempat yang nyaman’,” kata Harris lewat akun X miliknya. “Saya akan hadir pada 10 September, seperti yang telah disepakati. Saya Harap dia juga akan datang.”

Juru bicara Harris, Michael Tyler menyebut Trump sedang ketakutan. Dia dan timnya hanya bersedia mendiskusikan debat setelah debat 10 September terlaksana.

Sebaliknya, Trump menuding Harris yang takut. Dia bersikeras melaksanakan debat pada 4 September atau tidak usah dilaksanakan sekalian.

Perseteruan dua kandidat telah menyebar seantero AS dengan Trump yang selalu menginisiasi serangan terhadap Harris. Terbaru, Trump mengungkit kebijakan yang diambil Harris selama menjadi Wakil Presiden AS. Dia juga mempertanyakan tentang identitas ras Kamala Harris.

Pada Kamis pekan lalu saat pertemuan tahunan jurnalis kulit hitam, Trump menyebut Harris telah melupakan latar belakangnya sebagai keturunan kulit hitam. Tudingan itu tidak sepenuhnya benar. Harris yang memiliki darah India dan Jamaika telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai keturunan kulit hitam dan asia. Dia berasal dari kampus yang secara tradisional menjadi tempat orang kulit hitam AS berkuliah. Selama di kampus itu, Harris juga bergabung dalam komunitas kulit hitam terkemuka.

(pgr/pgr)