Zulhas Perluas Pasar Ekspor ke Timur Tengah dan Afrika Utara – AS-Eropa Melambat

by -102 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi demi menjaga surplus perdagangan Indonesia di tengah ancaman resesi global tahun depan. Pria yang akrab disapa Zulhas mengungkapkan Indonesia mulai meninggalkan pasar negara-negara maju seperti Amerika Serikat hingga Eropa karena pasarnya stagnan.

“Mereka pasarnya stagnan dan cerewet minta ampun. Sulit Pak ada EUDR (Europe Deforestation Regulation). Kita juga suka lingkungan, lingkungan dijadikan alat,” ungkap Zulhas dalam Trade Corner Special Dialogue di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Bukan hanya pasar yang stagnan, ekspor yang dilakukan Indonesia juga menemui sejumlah hambatan saat masuk ke pasar Amerika hingga Eropa.

“Kalau mengandalkan pasar ini repot kita. Banyak sekali hambatan perdagangan. Kita harus memperluas pasar, pasar tradisional, non tradisional sama saja yang penting cuan,” ucapnya.

Zulhas bilang pemerintah sudah punya strategi memperluas pasar ekspor terutama ke negara-negara non-tradisional di antaranya Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyampaikan pidato utama dalam acara Trade Corner Special Dialogue di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

“Asia Selatan menjadi prospek luar biasa. Surplus tertinggi dengan India bukan barat. (Asia Selatan) ada Pakistan, India, Bangladesh itu pasar besar bagi kita,” bebernya.

Bukan hanya Asia Selatan, Zulhas bilang Indonesia juga membidik pasar Timur Tengah.

“Dan Timteng, di sana orang Indonesia (ada) sejuta lebih, orang haji setahun 2 juta, pembangunan pesat. Qatar, Arab Saudi ada You can see banyak juga. Duitnya banyak lagi. Kita harus mengembangkan pasar ke Timur Tengah,” sebutnya.

Pasar lain yang akan dibidik adalah Afrika, Asia Tengah hingga Amerika Latin.

“Afrika Pak, Afrika. Dulu kalau dengan Ethiopia busung lapar, sekarang Ethipia maju, barang kita diekspor ke sana, ke Nigeria barang kita laku Pak. Minyak sawit laku, mi laku. Afrika luar biasa,” katanya.

“Asia Tengah ini juga perlu ke sama sampai ke Latin Amerika,” tutupnya.

(wur/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Kemendag Soal Minyakita Langka Usai Harganya Naik jadi Rp15.700

.