Pemerintah Tidak Diperbolehkan Memiskinkan Rakyat

by -12 Views

Cagubri Abdul Wahid hadir dalam Dialog Interaktif Media Expo yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers, Mall SKA, pada Minggu malam, 15 September 2024.

Kegiatan yang dipandu oleh Dedi Satria ini membahas tema arah Riau ke depan dan peran media.

“Menggali lebih dalam mengenai visi dan misi Bang Wahid untuk Riau,” ujar moderator.

Bacagubri yang didukung oleh UAS mengatakan bahwa ia hanya ingin mengabdi dan maju sebagai gubernur karena banyak tokoh yang meminta.

“Meskipun dari hati saya merasa berat dan belum siap maju, namun dengan banyak dorongan dari tokoh dan diskusi panjang, akhirnya saya memutuskan untuk maju,” ujar Wahid.

“Pertama-tama, yang ingin saya lakukan adalah memperbaiki infrastruktur, membangun bukan sekadar membangun, tetapi harus memiliki nilai ekonomis dan efek multiplayer terhadap semua sektor,” ungkap cagub muda itu.

Wahid juga menyatakan bahwa prioritas lain yang ingin dipercepat adalah pendidikan dan lapangan kerja.

“Selanjutnya mengenai pendidikan dan lapangan kerja, kami menargetkan satu rumah satu sarjana dan lapangan kerja harus terbuka dengan komitmen menyerap 60% tenaga kerja lokal,” lanjut Wahid.

“Apakah uangnya tersedia? Sebagai anggota DPR RI, saya memahami cara mencari uangnya. Saat di Badan Legislasi, saya berjuang melalui undang-undang dan kebijakan, dan hasilnya kami bisa menerima Dana Bagi Hasil Sawit dan 10% Pajak Migad di Blok Rokan, ini merupakan sumber keuangan baru untuk kita,” lanjut Cagub Muda itu.

Lebih lanjut, Abdul Wahid memprediksi akan terjadi peningkatan kemampuan fiskal.

“Saya memprediksi akan terus bertambah, kita akan dorong sumur di Blok Rokan menggunakan metode unconventional seperti di Texas. Konturnya sama, diharapkan akan meningkatkan lifting minyak kita. Dari 170 ribu barel bisa kita genjot menjadi 500-700 ribu barel, sehingga kita bisa menerima 10-15 triliun pertahun, jika sekarang baru 3,6 triliun,” jelas Wahid.

“DBH Sawit pun sama, saat ini terdapat 3 juta ha luas lahan yang belum dihitung untuk DBH sawit, yang sudah dihitung baru lebih dari 1 juta ha. Jika ini diperbarui, DBH kita akan bertambah,” tambahnya.

Terakhir, Abdul Wahid berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

“Di Riau, kemiskinan tidak hanya bersifat kultural, tetapi juga struktural, ada kebijakan yang menghambat rakyat untuk maju, terutama yang tinggal di kawasan gambut dan hutan yang di dalamnya terdapat kampung-kampung berusia ratusan tahun. Karena kebijakan itu, mereka tidak bisa memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan,” lanjut Wahid.

“Jangan sampai kebijakan pemerintah membuat rakyat miskin dan sengsara, ini yang akan kita selesaikan,” tutup Wahid.