Hebat! Informasi Rahasia Proyek Drone Perang Rusia di China Terungkap oleh Intelijen

by -51 Views

Rusia Dikabarkan Mengembangkan Program Pesawat Nirawak di China

Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia dilaporkan telah membuat program senjata di China untuk mengembangkan dan memproduksi pesawat nirawak (drone) serang jarak jauh. Hal ini dilaporkan dua sumber dari badan intelijen Eropa, serta berbagai dokumen.

IEMZ Kupol, anak perusahaan dari perusahaan senjata milik negara Rusia Almaz-Antey, telah mengembangkan dan menguji terbang model pesawat nirawak baru yang disebut Garpiya-3 (G3) di China dengan bantuan spesialis lokal.

Hal ini diketahui berdasarkan salah satu dokumen, berupa sebuah laporan yang dikirim Kupol ke kementerian pertahanan Rusia awal tahun ini yang menguraikan pekerjaannya.

Kupol memberi tahu kementerian pertahanan dalam pembaruan berikutnya bahwa mereka mampu memproduksi pesawat nirawak termasuk G3 dalam skala besar di sebuah pabrik di China sehingga senjata tersebut dapat digunakan dalam “operasi militer khusus” di Ukraina.

G3 diketahui dapat menempuh jarak sekitar 2.000 km (1.200 mil) dengan muatan 50 kg (110 pon), menurut laporan kepada kementerian pertahanan Rusia dari Kupol, yang dikenai sanksi AS pada Desember 2023.

Sampel G3 dan beberapa model pesawat nirawak lain yang dibuat di China telah dikirim ke Kupol di Rusia untuk pengujian lebih lanjut, lagi-lagi dengan melibatkan para ahli di China.

Dokumen tersebut tidak mengidentifikasi spesialis pesawat nirawak China yang terlibat dalam proyek yang diuraikannya, dan laporan tersebut tidak dapat menentukan identitas mereka.

Kupol telah menerima pengiriman tujuh drone militer buatan China, termasuk dua G3, di kantor pusatnya di kota Izhevsk, Rusia, menurut dua dokumen terpisah. Dokumen tersebut merupakan faktur yang dikirim ke Kupol pada musim panas oleh sebuah perusahaan Rusia yang menurut dua sumber intelijen Eropa berfungsi sebagai perantara dengan pemasok China.

Faktur tersebut, yang salah satunya meminta pembayaran dalam yuan China, tidak menyebutkan tanggal pengiriman atau mengidentifikasi pemasok di China.

Kedua sumber intelijen tersebut mengatakan pengiriman sampel drone ke Kupol adalah bukti konkret pertama yang ditemukan agensi mereka tentang seluruh kendaraan udara nirawak (UAV) yang diproduksi di China yang dikirim ke Rusia sejak perang Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Mereka meminta agar identitas mereka maupun organisasi mereka tidak disebutkan karena informasi tersebut sangat sensitif. Mereka juga meminta agar rincian tertentu yang terkait dengan dokumen tersebut dirahasiakan, termasuk tanggal pastinya.

Sementara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya proyek semacam itu. Mereka menambahkan bahwa Beijing memiliki langkah-langkah pengendalian yang ketat terhadap ekspor pesawat nirawak, atau UAV.

Fabian Hinz, seorang peneliti di International Institute for Strategic Studies, sebuah lembaga pemikir pertahanan yang berpusat di London, mengatakan pengiriman UAV dari China ke Rusia, jika dikonfirmasi, akan menjadi perkembangan yang signifikan.

“Jika Anda melihat apa yang diketahui telah dikirimkan China sejauh ini, sebagian besar adalah barang-barang dengan penggunaan ganda – itu adalah komponen, sub-komponen, yang dapat digunakan dalam sistem persenjataan,” katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/9/2024).

“Itulah yang telah dilaporkan sejauh ini. Namun, yang belum benar-benar kita lihat, setidaknya di sumber terbuka, adalah transfer sistem persenjataan secara keseluruhan yang terdokumentasi,” tambahnya.

(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:
Video: Ukraina Ciptakan ‘Neraka’ di Rusia Hingga Warga Israel “Ngamuk”