Analisis Utama Pengukuran Stunting di Wilayah Kecamatan Batang Tuaka

by -155 Views

Penyebaran kasus stunting di desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Piring bisa dikatakan merata, dengan setiap desa memiliki kasus stunting. Namun, sebagian besar desa di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Piring menunjukkan tren penurunan kasus stunting dari tahun 2022 hingga 2024.

Pada tahun 2022 terdapat 38 kasus, kemudian turun menjadi 26 kasus pada tahun 2023, dan turun lagi menjadi 14 kasus pada tahun 2024. Beberapa desa mengalami penurunan yang signifikan, meskipun ada juga desa yang sempat mengalami peningkatan sebelum akhirnya menurun.

Desa Sungai Dusun, Gemilang Jaya, dan Sialang Jaya mengalami penurunan jumlah kasus stunting. Desa Sungai Luar mengalami kenaikan dari 4 kasus pada tahun 2022 menjadi 8 kasus pada tahun 2023, namun kemudian turun menjadi 2 kasus pada tahun 2024.

Demikian pula dengan Desa Tasik Raya dan Desa Simpang Jaya, yang mengalami kenaikan kasus pada tahun 2023 dan penurunan pada tahun 2024. Di Kelurahan Sungai Piring, terdapat penurunan kasus stunting dari 8 kasus pada tahun 2022 menjadi 1 kasus pada tahun 2023, namun kembali naik menjadi 3 kasus pada tahun 2024.

Desa Sungai Rawa juga mengalami penurunan dari 6 kasus pada tahun 2022 menjadi 1 kasus pada tahun 2023 dan naik menjadi 3 kasus pada tahun 2024. Secara umum, sebagian besar desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Piring menunjukkan tren penurunan kasus stunting dari tahun 2022 hingga 2024.

Di wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya, terjadi peningkatan kasus stunting di beberapa desa, seperti di Desa Sungai Raya yang memiliki 6 kasus pada tahun 2024 dibandingkan dengan 2 kasus pada tahun 2023, serta di Desa Junjangan dan Pasir Emas yang juga mengalami peningkatan. Namun, ada juga desa yang menunjukkan tren penurunan kasus stunting seperti di Desa Tanjung Siantar dan Kuala Sebatu.

Data menunjukkan adanya penurunan kasus stunting anak di Kecamatan Batang Tuaka. Berbagai upaya telah dilakukan di Kecamatan Batang Tuaka untuk menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi pada masa 1.000 HPK.

Kejadian stunting di Kecamatan Batang Tuaka dipengaruhi oleh beberapa faktor determinan seperti balita yang tidak mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap, paparan asap rokok, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, pola makan anak yang baik dan benar, pemberian MP-ASI yang tidak sesuai, faktor lingkungan seperti akses sanitasi dan air bersih.

Upaya untuk perbaikan status gizi balita memerlukan pendekatan holistik, termasuk edukasi kepada orang tua, perbaikan sanitasi lingkungan tempat tinggal anak, peningkatan gizi, dan akses kesehatan.