Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau si Doel, berbicara tentang program untuk mengatasi masalah generasi Z, terutama terkait dengan kurangnya lapangan kerja yang mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran.
Rano menyatakan bahwa hampir 48% populasi generasi Z berada di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang paling bawah hingga paling atas. Oleh karena itu, lapangan kerja untuk generasi Z menjadi perhatian utama.
Salah satu program yang diusulkan untuk meningkatkan lapangan kerja bagi generasi Z adalah memungkinkan warga Jakarta mendaftar sebagai staf pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hanya dengan ijazah SD.
Selain itu, Rano juga mengusulkan program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) modern bagi warga yang lulus SMP. Menurutnya, BLK modern dapat membantu memaksimalkan potensi anak muda Jakarta melalui pelatihan.
Di sisi lain, calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, berjanji untuk menciptakan lapangan kerja bagi generasi Z melalui program inkubasi dan akses modal bagi wirausaha muda. Dia juga ingin melibatkan anak muda dalam gerakan sosial dan lingkungan.
Sementara itu, calon wakil gubernur nomor urut 2, Kun Wardana, mencatat bahwa masalah generasi Z disebabkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja dan kompetensi para pencari kerja. Dia mengusulkan integrasi dan koordinasi yang erat antara dunia kerja dan lembaga pendidikan untuk mengatasi ini.
Kun juga menekankan pentingnya penggunaan dunia digital untuk investasi kerja di masa depan bagi generasi Z.