Siapa Komandan Hamas yang Dibunuh oleh Israel yang Bekerja untuk PBB?

by -536 Views

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah membunuh seorang komandan Hamas, Mohammad Abu Itiwi, yang terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 di wilayah selatan Israel. Dia disebut bekerja untuk badan bantuan PBB, UNRWA, di Jalur Gaza.

Israel selama ini menuduh UNRWA mempekerjakan sejumlah staf yang juga anggota kelompok bersenjata, termasuk Hamas. Sebelumnya, PBB telah mengonfirmasi bahwa sembilan staf UNRWA mungkin terlibat dalam serangan 7 Oktober, dan telah memecat mereka pada Agustus lalu setelah dilakukan penyelidikan internal.

Militer Israel menyatakan bahwa Mohammad Abu Itiwi tewas pada Rabu (23/10/2024). Dia diduga berperan dalam pembunuhan serta penculikan warga sipil Israel dan telah bekerja untuk UNRWA sejak Juli 2022.

Nama Itiwi juga termasuk dalam daftar staf UNRWA yang diidentifikasi oleh Israel.

UNRWA mengonfirmasi bahwa Itiwi adalah salah satu staf mereka dan mengonfirmasi kematiannya pada Rabu. Dalam pernyataan resmi, UNRWA menyatakan bahwa nama Itiwi ada dalam surat yang mereka terima dari Israel pada bulan Juli, di mana Israel menyebutkan 100 anggota staf UNRWA yang diduga memiliki afiliasi dengan kelompok bersenjata, termasuk Hamas.

“Komisioner Jenderal UNRWA merespons surat itu dengan segera dan menekankan bahwa setiap tuduhan akan ditanggapi serius. Dia mendesak (pemerintah Israel) untuk bekerja sama dengan agensi dengan menyediakan informasi lebih lanjut agar tindakan dapat diambil. Hingga saat ini, UNRWA belum menerima tanggapan atas surat tersebut,” kata Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, dilansir Reuters, Jumat (25/10/2024)

UNRWA adalah badan yang memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan bagi jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Hubungan antara UNRWA dan Israel telah lama tegang, namun ketegangan semakin meningkat sejak perang di Gaza dimulai, dan Israel berulang kali menyerukan pembubaran UNRWA.

“Israel telah meminta klarifikasi mendesak dari pejabat senior PBB serta penyelidikan segera atas keterlibatan staf UNRWA dalam pembantaian 7 Oktober,” kata Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.