Para Ekonom Sepakat: Pentingnya Reformasi Ekonomi di Indonesia

by -24 Views

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membuat dampak global yang signifikan, memacu eskalasi perang dagang antara AS dan China. Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, memperingatkan bahwa kebijakan tarif tinggi Trump akan berdampak pada ekonomi Indonesia, terutama karena negara ini sangat tergantung pada komoditas. Tarif yang dinaikkan akan menyebabkan penurunan permintaan dan harga komoditas, yang pada akhirnya akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia. Hal ini akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja dan efisiensi radikal di dunia usaha.

Dampak tarif Trump tidak hanya akan dirasakan oleh Indonesia tetapi juga oleh ekonomi global secara keseluruhan. Harga komoditas seperti minyak dan timah telah mengalami penurunan drastis dalam beberapa waktu terakhir. Chairul Tanjung menekankan perlunya langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dampak yang akan terjadi dan menjaga ekonomi Indonesia agar tidak jatuh secara signifikan.

Selain itu, CT menyoroti pentingnya efisiensi anggaran dan kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dalam situasi global yang tidak pasti, pemerintah harus menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri dengan tidak memotong kebijakan-kebijakan yang penting, terutama untuk mendukung pelaku usaha lokal.

Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), juga menggarisbawahi perlunya reformasi ekonomi di Indonesia dalam menghadapi ancaman pertumbuhan yang lebih rendah. Saat ini dianggap sebagai momentum yang tepat untuk melakukan reformasi agar ekonomi Indonesia dapat lebih kompetitif dan efisien, terutama dalam hal meningkatkan sistem TKDN, mengurangi hambatan non-tarif, dan menyederhanakan lisensi di Tanah Air.

Chatib Basri, Anggota DEN dan mantan Menteri Keuangan, menyoroti pentingnya deregulasi sebagai langkah kunci dalam melaksanakan reformasi ekonomi di Indonesia. Deregulasi diharapkan dapat memotong biaya produksi yang tinggi dan memberikan kepastian kepada pengusaha dalam beroperasi. Hal ini diyakini akan merangsang pertumbuhan ekonomi yang signifikan seperti yang terjadi pada sektor minyak dan gas pada medio 1980 setelah pemerintah melakukan deregulasi.

Pada akhirnya, Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengekspresikan kekhawatiran atas kondisi global saat ini yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, penting bagi Indonesia untuk mengambil tindakan yang tepat dan melaksanakan reformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan yang ada.

Source link