Pemerintah terus mendorong pengembangan bioetanol sebagai campuran dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor produk BBM dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Luhut, melalui akun Instagramnya, menyampaikan bahwa PT Pertamina (Persero) sedang menyiapkan pengembangan produk bahan bakar ramah lingkungan tersebut. Dia juga mengungkapkan harapannya bahwa program ini dapat membantu menghemat lebih banyak.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih dalam tahap pembahasan mengenai implementasi program campuran bioetanol untuk BBM. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memulai dari campuran bioetanol 2,5% atau 5%.
Eniya juga menyoroti bahwa dari 13 industri bioetanol yang ada, hanya 2 yang memenuhi syarat sebagai fuel grade. Dia menyampaikan harapan untuk mempercepat pengembangan industri ini agar Indonesia dapat mencapai target bioetanol 20% pada tahun 2025.
Meskipun program campuran bioetanol untuk BBM sudah ada sejak dulu, pencapaian hingga saat ini masih nihil. Regulasi di Kementerian ESDM telah banyak, namun belum mencapai target yang diinginkan.
Sumber: CNBC Indonesia