Israel menolak dengan tegas usulan Amerika Serikat untuk membuka jalur bantuan ke Gaza

by -150 Views

Perdana Menteri Israel mengklarifikasi bahwa gencatan senjata tergantung pada pembebasan sandera Israel. Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika melakukan kunjungan ke Israel. AS meminta Israel untuk menghentikan pertempuran dan memperbolehkan bantuan masuk ke Gaza.

Hal ini menunjukkan sikap keras Perdana Menteri Israel sebagai penolakan terhadap usulan Washington.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken, bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Jumat. Blinken meminta adanya “jeda kemanusiaan” untuk memungkinkan pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Selain itu, AS juga meminta pembebasan lebih dari 200 sandera yang telah diculik dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Netanyahu menyatakan, “Kami telah menegaskan bahwa kami akan terus melanjutkan serangan, dan bahwa Israel menolak gencatan senjata sementara yang tidak mencakup pembebasan sandera.”

Israel juga menolak masuknya bahan bakar ke Gaza, padahal bahan bakar tersebut sangat diperlukan untuk rumah sakit dan pabrik desalinasi yang menyediakan air minum. Namun, Israel mengizinkan pengiriman terbatas untuk pasokan vital lainnya.

Blinken mengungkapkan solidaritas Amerika Serikat dengan Israel. Dalam pertemuan dengan Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya, ia menekankan pentingnya upaya Israel untuk mengalahkan Hamas.

Pada tanggal 7 Oktober, serangan dari kelompok Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang, menurut pemerintah Israel.

Blinken memberikan saran kepada Israel dalam upaya meminimalkan kematian warga sipil namun tetap mencapai tujuan untuk mengalahkan Hamas.

Presiden Biden juga mendukung Israel dan menyatakan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk mempertahankan diri. Namun, pemerintahannya juga semakin khawatir dengan meningkatnya jumlah korban jiwa Palestina.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin buruk akibat kampanye pengeboman Israel dan invasi darat. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa jumlah korban telah mencapai lebih dari 9.200 orang.

Pertempuran antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah juga meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengutuk Israel dan Amerika Serikat dalam pidatonya.

Jeda dalam pertempuran akan memungkinkan distribusi bantuan kemanusiaan, negosiasi pembebasan sandera, dan memfasilitasi evakuasi warga Gaza melalui perbatasan Rafah menuju Mesir.

Selain itu, lebih dari satu juta warga Gaza telah mengungsi dan wilayah tersebut kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan. Setelah dua minggu pertama perang, bantuan kini mulai mengalir ke Gaza.

Blinken meninggalkan Israel untuk melakukan pembicaraan di Amman, Yordania, dengan para pemimpin Yordania dan mitra regional lainnya guna memastikan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dan mencegah perang semakin meluas.