Waspada Mesin Pengganti Tenaga Kerja Manusia: Ancaman Fenomena yang Mengkhawatirkan

by -125 Views

Industri, termasuk industri makanan dan minuman olahan di Indonesia, disebut akan menghadapi fase otomasi. Fenomena ini disebut sebagai bagian dari upaya efisiensi pabrik. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan bahwa efisiensi adalah hal yang normal dilakukan perusahaan. Dengan efisiensi, perusahaan tetap bisa melakukan ekspansi tanpa adanya gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Adhi menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar 4 juta tenaga kerja langsung di industri makanan dan minuman olahan. Otomasi di industri ini dianggap akan menjadi keharusan untuk menjaga keberlanjutan industri tersebut. Selain itu, Adhi menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kerja dan inovasi.

Otomasi pabrik diyakini akan memberikan ruang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi sehingga bisa lebih efisien. Adhi juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi dan pertumbuhan industri makanan dan minuman olahan yang masih akan terjadi.

Adhi menegaskan bahwa industri makanan dan minuman tidak akan mengalami penyusutan jumlah tenaga kerja secara total. Meskipun terjadi peralihan dari manusia ke mesin, di tempat lain akan terjadi ekspansi yang berarti akan ada penyerapan tenaga kerja.