Israel Dikenai Sanksi AS, Gaza Alami 9 Perkembangan Terbaru dengan 16 Ribu Korban Tewas

by -110 Views

Israel Terlibat dalam Pengejaran HBIED dan menembak mati salah satu pejuang Brigade Al-Qaseem dalam operasi tersebut,” tambahnya lagi. Hamas juga dilaporkan menggunakan drone untuk meluncurkan serangan ke satu unit militer Israel. Laporan ISW ini menunjukkan bahwa Hamas mampu menghadapi serangan Israel dengan senjata yang semakin canggih. “Saat Israel bergerak maju dengan kekuatan penuh di Gaza Selatan, Hamas sedang merespons dengan taktik yang semakin canggih,” tulis ISW. “Ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kemampuan tempur Hamas,” tambahnya. Tetapi Israel membantah klaim tersebut dengan menyebut upaya propaganda Hamas. “Ini semua adalah upaya propaganda dari Hamas untuk mempromosikan kesan bahwa mereka mampu menghadapi kekuatan Israel dengan serangkaian senjata canggih yang mereka klaim,” kata juru bicara militer Israel, Hidai Zilberman. Hamas dan Israel memulai konflik pada 7 Oktober. Sejak saat itu, perang terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata yang permanen. Pada 10 November, pihak Palestina merevisi jumlah korban tewas menjadi sekitar 16.248 orang dan lebih dari 43.000 luka-luka. kampanye militernya di Gaza terus berlanjut.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Tentara Israel Bergerak Maju ke Pusat Kota, Amerika Kirim Sanksi

Hingga kini militer Israel masih memperluas serangan daratnya di Gaza. Dalam laporan terbaru, tank tentara Israel kini bergerak menuju pusat kota Khan Younis setelah malam penembakan artileri tanpa henti dan bentrokan di sekitar Gaza. Dikutip dari dari berbagai berita, sanksi telah dikirimkan oleh Amerika Serikat kepada Israel.

Selain serangan di Gaza, pasukan Israel juga bergerak di Tepi Barat (West Bank) yang diduduki. Di sana, pasukan Zionis dilaporkan menangkap lebih banyak warga Palestina dalam beberapa kegiatan penggerebekan.

Pelapor khusus PBB mengatakan “pembantaian warga sipil harus dihentikan” ketika rumah sakit di Gaza berjuang untuk mengatasi lonjakan jumlah warga Palestina yang membutuhkan perawatan darurat.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada 16.248 korban tewas di Gaza. Angka ini termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita per Rabu. Terdapat 43.616 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan, sementara 7.600 warga juga dilaporkan hilang di Gaza. Di Tepi Barat, tercatat 262 orang tewas, termasuk 63 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka.

Israel juga dilaporkan melakukan serangan ke Tepi Barat. Pasukan Israel dilaporkan menggerebek kamp pengungsi Balata di kota Nablus. Hal ini menyebabkan empat orang terluka, satu dalam kondisi kritis.

Israel mengaku telah menyerang 250 sasaran di Gaza dalam sehari. Israel juga mengklaim telah menemukan dan menghancurkan senjata, terowongan bawah tanah dan bahan peledak Hamas.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa situasi di Gaza “semakin buruk setiap menitnya”. Gelombang pengungsian lainnya sedang terjadi di Gaza. PBB juga mendesak AS untuk menyerukan gencatan senjata permanen.

AS kembali menerima protes warga. Sekelompok pekerja magang di Gedung Putih memberikan tekanan internal kepada Joe Biden untuk menyerukan gencatan senjata permanen. Lebih dari 40 pekerja magang menandatangani surat yang dipublikasikan berisi tuntutan kepada pemerintah AS.

AS juga mengumumkan akan memberikan sanksi kepada warga Israel yang merusak perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Tepi Barat. Sanksi ini mencakup pembatasan visa bagi mereka yang terlibat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam rencana Israel untuk menciptakan “zona penyangga demiliterisasi” di Gaza. Ia juga memperingatkan Israel agar tidak memburu anggota Hamas di wilayah Turki.

Hamas dilaporkan menggunakan taktik “yang semakin canggih” untuk melawan serangan Israel di wilayah Gaza selatan. Institusi AS mengatakan Hamas mampu menghadapi serangan Israel dengan senjata yang semakin canggih.

Tetapi Israel membantah klaim tersebut dengan menyebut upaya propaganda Hamas.

Sejak konflik tersebut berlangsung pada 7 Oktober, perang terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata permanen. Pada 10 November, pihak Palestina merevisi jumlah korban tewas menjadi sekitar 16.248 orang dan lebih dari 43.000 luka-luka.