PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina terus memperluas bisnisnya di tingkat internasional. Saat ini, PIS memiliki 59 kapal dengan 50 rute internasional.
Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi menjelaskan bahwa sejak pembentukan PIS, perusahaan ditantang oleh PT Pertamina (Persero) untuk tumbuh secara agresif di kancah internasional. Berkat usaha yang dilakukan, PIS telah melakukan ekspansi bisnis hingga ke Singapura dan Dubai.
Yoki juga menyampaikan bahwa saat ini PIS telah berhasil mengoperasikan 59 kapal dengan 50 rute internasional yang berbeda. Selain itu, untuk strategi pertumbuhan perusahaan ke depannya, PIS akan terus mengembangkan operasional kapal beserta ekspansi rute pelayaran kapal secara internasional.
Pada tahun 2019, PIS hanya melayani beberapa rute, namun hingga tahun 2022, rute yang dilayani telah bertambah menjadi 18 negara termasuk Australia, Tiongkok, Bangladesh, India, Uni Emirates Arab (UEA), Saudi Arabia, Mesir, Afrika Selatan, Denmark, Portugal, dan Amerika Serikat (AS). Rute bertambah menjadi 50 pada tahun ini dengan sejumlah penambahan seperti Chile, Tanzania, Swedia, Polandia, Jerman, Irlandia, Turki, dan Italia.
Selain itu, PIS juga melakukan ekspansi kargo dengan melakukan diversifikasi jenis kargo yang diangkut, seperti pengiriman petrokimia, amonia, green coke, dry bulk, hidrogen, dan Floating Production Storage & Offloading (FPSO).
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, PIS kini mengoperasikan 869 kapal yang terdiri dari 95 owned vessel, 315 kapal sewa, dan 459 kapal dukungan (PTK). PIS berencana menambah kapal milik menjadi 130 unit hingga 2025.
PIS juga membuka dua kantor cabang di Singapura dan Dubai. Selain itu, perusahaan memiliki sejumlah kapal andalan untuk mengembangkan bisnis di Asia Pasifik, termasuk VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime. PIS juga membuka kantor cabang di Timur Tengah dan telah membawa bendera PIS Middle East (PIS ME).
Dengan ekspansi bisnisnya, PIS berhasil mendatangkan total 28 konsumen di luar Pertamina Group dan mampu mendorong pertumbuhan non-captive market hingga 23% di kuartal III-2023.