Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, masuk rumah sakit untuk menjalani operasi hernia. Kantornya mengkonfirmasi bahwa ia akan dibius total saat menjalani operasi tersebut. Prosedur ini dilakukan sementara negara tersebut masih melancarkan serangan ke Gaza, Palestina.
Menteri Kehakiman Yariv Levin ditunjuk untuk menjabat sebagai perdana menteri sementara selama operasi Netanyahu. Dokter menemukan hernia pada Netanyahu saat pemeriksaan rutin pada hari Sabtu, sehingga keputusan diambil untuk menjalani operasi setelah menyelesaikan jadwal harian.
Ini bukan pertama kalinya Netanyahu masuk rumah sakit. Pada Juli 2023, dokter memasang alat pacu jantung pada tubuhnya karena adanya kekhawatiran medis.
Sebelumnya, Netanyahu telah mendapat banyak kritik internasional karena perangnya melawan Hamas di Gaza. Beberapa pihak menduga pemerintahannya melakukan genosida karena serangan yang menargetkan warga sipil di Gaza.
Berita dari Al-Jazeera mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Gaza sejak serangan Israel telah mencapai 32.782, dengan 77 orang tewas dalam semalam. Jumlah warga terluka mencapai 75.298, dan dalam 24 jam, serangan melukai 108 orang.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah menunjuk Mohammed Mustafa sebagai perdana menteri baru di tengah tekanan untuk mereformasi kekuasaan. Mustafa menggantikan Mohammed Shtayyeh yang mengundurkan diri pada bulan Februari.
Situasi ini terjadi di tengah penolakan Israel terhadap gencatan senjata meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut akhir agresi Israel selama bulan suci Ramadan.