Heboh! Mega Proyek Kereta Cepat Kalimantan Menembus IKN dengan Anggaran Rp 1.114 T

by -89 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Pulau Kalimantan akan terhubung dengan jaringan kereta cepat yang dinamakan Trans Borneo Railway (TBR). Proyek ini akan menghubungkan 3 negara sekaligus yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia.
Perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek ini adalah Brunergy Utama Sdn Bhd. Brunergy adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Brunei Darussalam, yang fokusnya adalah pembangunan proyek infrastruktur utama untuk mendorong pertumbuhan di Kalimantan.

Dalam rilis CNBC Indonesia, TBR mengatakan proyek tersebut akan dibangun dalam dua tahap dengan total rute sepanjang 1.620 kilometer (km) dimana rata-rata jarak antar stasiun adalah 150 km. Kereta akan beroperasi dengan kecepatan 300 hingga 350 km per jam dan setiap perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit.

“Pembangunan tahap pertama akan menghubungkan kekuatan ekonomi di kota-kota pesisir barat hingga timur, dimulai di Pontianak, Kalimantan Barat dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah,” ujar Brunergy dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Berapa biaya investasi yang diperlukan? Menurut proposal, total investasi yang diperlukan adalah sebesar US$ 70 miliar atau RM 330 miliar. Jika dalam rupiahkan, jumlahnya sekitar Rp 1.114 triliun (dengan kurs Rp 15.925/US$).

Proyek Trans Borneo Railway dibagi menjadi 2 tahap/fase. Tahap pertama melibatkan kota-kota seperti Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort-Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu, Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah, dan Pontianak.

Sedangkan tahap kedua akan menghubungkan wilayah Kalimantan Utara dan Timur dengan kota terbesar Kalimantan, Samarinda, dan kemudian ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara.

Proyek ini juga akan melibatkan pembangunan empat terminal (stasiun pusat) dan 24 stasiun di seluruh pulau. Kedua jalur kereta akan terhubung di distrik Tutong di Brunei yang berperan sebagai pusat hub TBR.

Brunergy akan menggunakan Kereta berkecepatan tinggi atau bullet train yang mampu mencapai kecepatan maksimum 320 km per jam atau lebih. Perkenalan teknologi ini di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkatkan interaksi manusia dan berkelanjutan selama 50 tahun ke depan atau lebih.

“Dengan adanya proyek TBR, teknologi dan industri baru akan membuka peluang lapangan kerja baru bagi penduduk lokal,” tambah perusahaan tersebut.

Proyek ini pertama kali disampaikan kepada Kementerian Transportasi dan Infokomunikasi Brunei Darussalam pada tahun 2022, sebelum kemudian diumumkan sekitar Juni 2023 setelah serangkaian kunjungan perusahaan ke kementerian terkait di tiga negara tersebut.