China saat ini menyumbang dua pertiga kapasitas pembangkit listrik baru tenaga batu bara di dunia. Hal ini diungkapkan dalam laporan yang dirilis oleh Global Energy Monitor (GEM) pada hari Kamis (11/4/2024).
Menurut GEM, peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun lalu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2016. Selain China, negara lain yang juga meluncurkan pembangkit listrik tenaga batu bara baru antara lain Indonesia, India, Vietnam, Jepang, Bangladesh, Pakistan, Korea Selatan, Yunani, dan Zimbabwe.
GEM mendorong negara-negara untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara lebih cepat dan mengharapkan China untuk menerapkan kontrol yang lebih ketat terhadap pengembangan dan penggunaan pembangkit listrik baru. Hal ini dikarenakan China telah menetapkan target untuk mencapai net-zero pada tahun 2060, dengan langkah-langkah kontrol konsumsi batu bara yang ketat.
Meskipun China merupakan pengguna terbesar batu bara, negara ini juga membantu memperluas kapasitas energi terbarukan global. Menurut laporan IEA, China melampaui peningkatan kapasitas energi terbarukan di negara lain pada tahun 2023. Namun, pertumbuhan ekonomi China yang pesat dan sifat sumber energi terbarukan yang tidak stabil menjadikan batu bara tetap penting sebagai cadangan energi.
China juga termasuk dalam lima besar negara dengan cadangan batu bara global terbesar. Meskipun batu bara merupakan sumber energi domestik terbesar di China, negara ini terus menjaga keamanan energi dengan memanfaatkannya.