Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas terkemuka di Amerika Serikat telah ditangkap setelah melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan yang mendukung Israel dalam konflik di wilayah Palestina. Polisi dikerahkan dengan kekuatan penuh di berbagai kampus dan bahkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para mahasiswa.
Aksi agresif polisi ini dilakukan karena semakin banyak mahasiswa dari kampus-kampus elit AS yang melakukan protes terhadap pemboman di Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan pemerintah AS untuk menghentikan bantuan militer kepada Israel. Di Boston, sekitar 100 orang ditahan oleh polisi saat membersihkan kamp protes di Universitas Northeastern.
Universitas Northeastern mengumumkan bahwa area kampus yang menjadi lokasi protes sudah diamankan sepenuhnya dan operasional kampus telah kembali normal. Mereka menyatakan bahwa demonstrasi mahasiswa sebelumnya disusupi oleh penyelenggara profesional yang tidak terkait dengan universitas.
Di Bloomington, Departemen Kepolisian Universitas Indiana menangkap 23 orang saat mereka membubarkan kamp protes kampus. Sedangkan di Arizona State University, 69 orang ditangkap karena masuk ke kampus tanpa izin setelah mendirikan perkemahan ilegal.
Pimpinan universitas di seluruh AS telah berupaya meredam protes mahasiswa, namun sebagian besar upaya tersebut gagal. Video yang beredar menunjukkan ratusan mahasiswa dan anggota fakultas ditangkap secara paksa di berbagai negara bagian.
Para pengunjuk rasa menuntut amnesti bagi mahasiswa dan anggota fakultas yang terkena sanksi atau dipecat karena melakukan protes. Sebelumnya, lebih dari 100 aktivis pro-Palestina ditangkap di Universitas Columbia di New York.