Jakarta, CNBC Indonesia- Penerimaan pajak hingga akhir Maret 2024 anjlok 8,8% (yoy) mencapai Rp393,9 triliun atau 19,81% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) imbas turunnya setoran pajak beberapa sektor industri turun drastis seperti industri manufaktur hingga industri pertambangan.
Ekonom Senior Samuel Sekuritas, Fithra Faisal mengatakan turunnya setoran pajak sepanjang Q1-2023 tidak lepas dari kondisi prospek ekonomi 2024 yang tidak lebih baik dari tahun 2023.
Kondisi ini tercermin dari kinerja perdagangan ekspor-impor yang surplusnya kian seiring dengan turunnya harga komoditas. Efek dari hal ini juga berpotensi membuat target penerimaan defisit APBN 2024 tidak tercapai.
Di sisi lain, tekanan global yang tinggi di tengah berlanjutnya era suku bunga tinggi dan ketegangan geopolitik global memberi ancaman bagi lonjakan inflasi dan tertahannya arus investasi.
Bagaimana tekanan global berdampak pada penerimaan pajak RI? Apa saja yang harus diwaspadai pemerintah? Simak dialog Dina Gurning dengan Ekonom Senior Samuel Sekuritas, Fithra Faisal dalam Program Profit, CNBC Indonesia (Senin, 29/04/2024)
Saksikan siaran langsung program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini.
