Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah menerima kunjungan perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong pada Senin (29/04), Presiden Jokowi mendorong percepatan realisasi rencana ekspor listrik hijau Indonesia ke Singapura.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur & Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari 2 Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah dilakukan. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen Indonesia, Singapura, dan negara-negara ASEAN lainnya untuk mempercepat dekarbonisasi sektor listrik. Indonesia, sebagai negara yang memiliki sumber energi baru terbarukan (EBT), bertujuan untuk mengimpor listrik sebesar 2 Giga Watt, setara dengan 11 Gigawatt peak (GWp) ke Singapura.
Dalam kerja sama ini, Pemerintah Indonesia juga menjadikan target agar tidak hanya mengekspor listrik ke Singapura, tetapi juga mendorong industri EBT melalui pengembangan rantai pasok industri. Bagaimana rencana percepatan ekspor listrik ke Singapura?
Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog antara Syarifah Rahma dengan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur & Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 30/04/2024)
Saksikan program-program CNBC Indonesia TV lainnya melalui live streaming di sini.
