Jumlah Rig Ngebor Migas RI Terungkap Terbatas

by -85 Views

Pertamina EP mengungkapkan tantangan industri hulu migas saat ini terkait dengan pengadaan jack up rig untuk pengeboran. Kolaborasi antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas di Indonesia sangat dibutuhkan. VP SCM Regional 2 PT Pertamina EP, Bayu Kusuma Tri Aryanto, mengatakan bahwa ketersediaan rig jack up di Indonesia terbatas. Oleh karena itu, amandemen kontrak pengadaan rig dilakukan secara farm in untuk mencapai target pengeboran perusahaan dan KKKS yang lain.

Kontrak pengadaan rig secara bersama tidak hanya dilakukan antar kontrak bagi hasil skema cost recovery, tetapi juga kontrak gross split. Hal ini dapat menciptakan efisiensi waktu dan biaya. Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, menekankan peran strategis manajemen rantai pasok (Supply Chain Management/SCM) dalam memperkuat industri hulu migas nasional.

Melalui Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 diharapkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan. Pengelolaan rantai suplai yang baik merupakan upaya untuk mendukung kegiatan operasional agar dapat berjalan sesuai rencana dengan pencapaian hasil yang ditargetkan.

SKK Migas mendorong keterlibatan lebih banyak industri dan tenaga kerja dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa KKKS untuk menunjang operasi hulu migas. Keterlibatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan nasional tetapi juga memberikan efek berganda.