Militer Israel dilaporkan mulai menyerang bagian paling Selatan Gaza Palestina, Rafah, pada hari Minggu (5/5/2024). Serangan ini terjadi ketika sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), mengecam rencana invasi ke wilayah yang saat ini dihuni oleh para pengungsi.
Petugas medis Palestina melaporkan bahwa serangan udara Israel mengenai sebuah rumah di Rafah, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka. Tak lama setelah tengah malam, serangan udara Israel kembali terjadi dan menewaskan sembilan warga Rafah, termasuk seorang bayi.
Serangan tersebut terjadi setelah milisi penguasa Gaza, Hamas, melakukan serangan ke perlintasan Kerem Shalom. Dalam penyerangan tersebut, tiga pasukan Israel tewas.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan itu merupakan aksi balasan yang berhasil mengenai peluncur tempat proyektil roket milisi Hamas ditembakkan, serta struktur militer di sekitarnya.
Israel berkomitmen untuk memasuki kota Gaza Selatan dan mengusir pasukan Hamas dari sana. Namun, mereka menghadapi tekanan untuk menahan serangan tersebut karena dapat menghalangi upaya kemanusiaan dan mengancam lebih banyak nyawa.
Presiden AS Joe Biden telah menetapkan bahwa AS tidak akan mendukung serangan Israel selanjutnya ke Rafah, wilayah yang dihuni oleh 1 juta pengungsi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan membahas kemungkinan operasi Israel di Rafah. Blinken mengingatkan Netanyahu bahwa “operasi militer besar-besaran” di Rafah akan menentang AS dan berdampak negatif pada hubungan AS-Israel.
Sementara itu, Netanyahu menyatakan dalam beberapa pernyataannya bahwa invasi ke Rafah tetap akan dilaksanakan meski tanpa dukungan dari sekutu lainnya.
Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober. Hamas melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.100 orang. Sementara operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 30 ribu warga Palestina.
Artikel Selanjutnya:
Israel Mulai Menggempur Rafah, China Akhirnya Angkat Bicara
(luc/luc)