PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menambah armada kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC) menjadi 7 unit. Dua kapal VLGC baru milik PIS akan digunakan untuk mengoptimalkan komoditas LPG dan perdagangan rute internasional.
Kapal VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia diluncurkan di galangan kapal Hanhwa – Okpo Shipyard, Korea Selatan. Kedua kapal ini merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari memberi sambutan baik terhadap kedatangan 2 VLGC terbaru milik PIS ini, yang akan memperkuat peran PIS sebagai distributor energi di Indonesia dan membanggakan industri maritim Indonesia di tingkat global.
“VLGC ini bukan hanya kapal biasa, tapi merupakan bukti kolaborasi internasional, teknologi canggih, dan komitmen kuat untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Kolaborasi internasional ini, kami yakin dapat meningkatkan kapabilitas PIS, sebagai bagian dari Pertamina, dalam memperkuat infrastruktur energi,” kata Rabin dalam keterangan tertulisnya.
CEO PIS Yoki Firnandi menyebut penambahan dua armada tanker VLGC menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara, dengan total 7 kapal VLGC.
“Semakin bertambahnya armada VLGC yang ramah lingkungan, juga menunjukkan komitmen PIS untuk mendukung transisi energi dan bisnis yang berkelanjutan,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi.
Selain itu, deretan VLGC milik PIS juga memiliki keunggulan seperti fleksibilitas muatan hingga 39 kombinasi muatan dan fasilitas akomodasi anti pembajakan untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal. VLGC Pertamina Gas Dahlia bahkan langsung dikelola PIS dan diawaki oleh kru Indonesia.
Kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device dan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon dan polusi, sehingga mendukung komitmen keberlanjutan Pertamina.
Total armada kapal milik PIS saat ini mencapai 102 unit, termasuk VLCC, VLGC, Suezmax, dan kapal ukuran lainnya, dengan 60 kapal beroperasi di rute internasional.
