Jerusalem, CNBC Indonesia – Israel adalah negara yang tidak pernah lepas dari konflik sejarah. Sejak berdirinya pada tahun 1948, Negara Zionis ini terus berperang dengan beberapa negara Arab di sekitarnya, yang terbaru adalah serangan Tel Aviv ke wilayah Gaza, Palestina.
Meskipun wilayahnya tidak begitu luas dan terus menerima konflik, Israel ternyata termasuk dalam kategori negara maju dan kaya. Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada tahun 2022, atau sekitar Rp8.482 triliun jika dikonversikan dengan kurs saat ini (asumsi kurs Rp16.248/US$), mewakili 0,23% dari perekonomian dunia.
Alasan Israel menjadi negara yang kaya adalah karena sumber pendapatan yang didapat dari segi ekonomi. Negara Zionis ini termasuk dalam kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada tahun 2022, sebelum dimulainya konflik terbaru.
PDB sebesar ini dapat diciptakan dari berbagai kegiatan ekonomi. Israel saat ini merupakan negara industri dengan mayoritas manufakturnya didasarkan pada penelitian & pengembangan yang intensif dan canggih, serta dukungan dari proses, peralatan, dan mesin berteknologi tinggi.
Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian dan pengembangan di Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas di dunia. Hal ini didukung oleh investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, yang menghabiskan 4,9% dari PDB Israel.
Selain itu, Israel juga dikenal sebagai pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di dunia. Dan negara ini juga mencapai kemajuan dalam sektor pertanian, dengan peningkatan luas lahan pertanian yang mencapai 2,6 kali lipat dari kemerdekaan pada tahun 1948.
Israel juga dikenal sebagai ‘Negara Startup’ di dunia, dengan banyak perusahaan startup yang sukses menjadi pemimpin global dalam inovasi dan kewirausahaan. Semua hal ini berkontribusi pada keberhasilan ekonomi Israel dalam mencapai kesuksesan dan kekayaan yang dimilikinya.