Putin Membahas Kemungkinan Gencatan Senjata dengan Ukraina, Namun…

by -81 Views

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan melakukan gencatan senjata dan memulai perundingan perdamaian “segera”. Namun, Ukraina harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu.

Salah satunya adalah menarik pasukannya dari empat wilayah Ukraina Timur yang saat ini dianeksasi oleh Rusia, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia sejak 30 September 2022. Selain itu, Ukraina juga diminta untuk menghentikan upaya mereka untuk bergabung dengan NATO.

“Setelah Kyiv menyatakan kesiapannya untuk melakukannya dan mulai menarik pasukannya serta secara resmi membatalkan rencana bergabung dengan NATO, kami akan segera – pada saat itu juga – menghentikan tembakan dan memulai perundingan,” kata Putin dalam pertemuan dengan diplomat Rusia di Moskow, seperti dilansir oleh AFP pada Jumat (14/6/2024).

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama dua tahun. Kekhawatiran global timbul karena perang ini berpotensi menjadi perang antara Rusia dan NATO.

Di kesempatan yang sama, Putin menganggap pembekuan aset Rusia di luar negeri sebagai “pencurian” dan memperingatkan bahwa hal itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Pemimpin G7 baru-baru ini menyetujui pinjaman baru senilai U$50 miliar untuk Ukraina dengan menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan. Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Moskow “tidak akan mundur” dalam konteks ini.

G7 dan UE sebelumnya telah membekukan sekitar US$325 miliar, cadangan bank sentral Rusia, setelah Moskow memerintahkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Putin menilai bahwa negara-negara Barat mencari “dasar hukum” untuk tindakan “pencurian” tersebut.

Meskipun demikian, Putin menegaskan bahwa pencurian tetaplah pencurian dan harus dipertanggungjawabkan. Ia juga memperingatkan bahwa konflik antara Moskow dan negara-negara Barat sudah mendekati titik tidak dapat kembali. Putin menegaskan bahwa Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar.

Selama konflik dengan Ukraina, Putin sering menggunakan retorika nuklir sebagai bagian dari “perang hibrida” antara Rusia dan NATO. Ia merasa bahwa forum perdamaian Ukraina di Swiss merupakan “trik untuk mengalihkan perhatian semua orang” dan menyatakan bahwa Rusia tidak diundang ke konferensi tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Drone Rusia Bunuh 8 Warga Ukraina, Zelensky Merengek ke Barat

(sef/sef)