Pangkalan Militer Rusia Diguncang Ledakan, Bomber Nuklir Putin Tertampung

by -500 Views

Sebuah ledakan mengguncang salah satu pangkalan militer strategis Rusia di wilayah Saratov, Senin malam waktu setempat. Ledakan dahsyat dilaporkan terdengar di area pangkalan udara Engels-2, yang menampung pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160.

Mengutip media Amerika Serikat (AS) Newsweek, Rabu (18/9/2024), laporan awal dikabarkan Kanal 24 Ukraina. Pangkalan militer tersebut terletak sekitar 500 mil di tenggara Moskow, dan telah menjadi sasaran beberapa kali selama perang.

Beberapa saluran Telegram juga membagikan rekaman yang konon menunjukkan saat ledakan terdengar di wilayah tersebut. Namun sayangnya, hingga berita diturunkan belum ada konfirmasi dari Rusia.

“Ledakan di lapangan terbang Engels di wilayah Saratov,” kata seorang jurnalis Ukraina Andriy Tsaplienko, di saluran Telegramnya, membagikan rekaman video, yang mencatat bahwa militer Rusia menempatkan pesawat pembom Tu-95 di pangkalan udara tersebut.

“Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut, kami akan terus memantau,” tulis Tsaplienko.

Kyiv telah mengatakan bahwa pangkalan militer Rusia adalah target yang sah dalam perang kedua negara. Pasukan Ukraina juga secara teratur menargetkan lokasi itu menggunakan pesawat nirawak jarak jauh.

Serangan di wilayah Rusia biasanya diklaim oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Direktorat Intelijen Utama Ukraina (HUR). Pada bulan Maret, drone Ukraina menargetkan pangkalan tersebut saat 11 pesawat, termasuk sembilan bomber- enam Tu-95 dan tiga Tu-160- ditempatkan di sana.

Media Ukraina, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa HUR berada di balik serangan itu. Pada bulan Januari, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah drone telah jatuh di wilayah Saratov dengan dua drone ditembak jatuh di atas pangkalan udara Engels-2.

Perlu diketahui, pesawat pembom strategis Rusia Tu-95 dan Tu-160 mampu melakukan serangan nuklir dan konvensional jarak jauh. Bomber ini telah berulang kali digunakan oleh militer Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke Ukraina.