PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yang merupakan bagian dari Grup MIND ID dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah memulai proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). Ini merupakan proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet pertama di dunia.
Artificial Graphite adalah bahan utama untuk pembuatan anoda, sedangkan Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif) dalam baterai Li-ion.
Dilo Seno Widagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, menyatakan bahwa Grup MIND ID berkomitmen untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia. Dia berharap proyek pilot ini dapat berlanjut ke tahap komersial dengan dukungan yang cukup.
Menurut Dilo, proyek ini merupakan langkah strategis untuk mendukung diversifikasi usaha PTBA dan memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa depan. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, menyatakan bahwa pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional.
Arsal menegaskan bahwa proyek ini akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di Indonesia dan kebutuhan akan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Proses konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet dilakukan melalui beberapa tahapan seperti karbonisasi batu bara, penghalusan, pencampuran, dan pembentukan lembaran Anode Sheet.
Diharapkan kerja sama antara PTBA dan BRIN ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis. Proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
