Permintaan Gas di Jawa Tengah Melonjak Seiring Tersambungnya Pipa Gazmen

by -66 Views

Semarang, CNBC Indonesia – PT PGN Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) meningkatkan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) melalui integrasi infrastruktur gas bumi di wilayah Jawa Tengah.

Integrasi itu hasil kolaborasi Pemerintah melalui APBN yaitu fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo dan badan usaha melalui jaringan distribusi Jawa Tengah. Adapun fasilitas ORF ini dioperasikan oleh afiliasi Subholding Gas PGN yakni PT Pertamina Gas (Pertagas).

Nah, dengan jalannya integrasi infrastruktur, penyaluran gas di Jateng naik menjadi 60-70 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD), dari yang sebelumnya hanya 48 BBTUD.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta mengatakan, dengan integrasi infrastruktur Pipa Gresik-Semarang (Gresem), Pipa Cirebon-Semarang (Cisem) I dan pipa distribusi Subholding Gas, diharapkan bisa memberikan layanan gas bumi yang makin optimum.

Di mana integrasi infrastruktur itu sudah dipersiapkan dengan desain yang menunjang apabila ada kebutuhan demand gas yang besar.

Harry bilang, berkat integrasi infrastruktur gas bumi ini, volume penyerapan gas pipa di Jawa Tengah semakin meningkat yang sebelumnya PGN melakukan pioneering infrastruktur gas bumi 10 tahun lalu menggunakan moda transportasi CNG.

“Integrasi infrastruktur ini juga menegaskan komitmen PGN dalam memenuhi kebutuhan di wilayah baru dan menyalurkan manfaat gas bumi yang bersumber dari sumur domestik untuk pengguna-pengguna domestik dalam rangka menumbuhkan titik ekonomi baru,” ujar Harry, Jumat (19/7/2024).

Sebagai gambaran, gas bumi di Jawa Tengah itu mengalir dari PEP Jambaran Tiung Biru melalui Pipa Gresik – Semarang (Gresem) yang secara teknis dikelola tekanan dan pembagiannya di ORF Tambak Rejo menuju pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan industri komersial rumah tangga di Semarang – Demak.

Selanjutnya, gas juga mengalir menuju KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal sebagai optimalisasi pemanfaatan Pipa Cirebon Semarang Tahap I (Pipa Cisem I), termasuk melayani ke Kawasan Industri (KI) Tambak Aji serta KI Wijaya Kusuma.

Harry mencatat, secara keseluruhan, gas bumi mengalir untuk 1 pembangkit listrik, 31 industri & Komersial dan 29 pelanggan kecil. Volume penyerapan di pelanggan industri – pelanggan naik dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.

“PGN sangat mendukung pengembangan Cisem Tahap 2 oleh Pemerintah melalui APBN yang diharapkan dapat menyatukan pasokan dan demand gas baik di Jawa Bagian Timur ke Jawa Bagian Barat atau sebaliknya,” ungkap Harry.

Kelak, pengembangan Cisem 2 ini memungkinkan adanya fleksibilitas operasi dari Timur ke Barat dan Barat ke Timur.