Investasi Migas di Indonesia Semakin Melemah, Tidak Mencapai Target Hanya Rp 90 Triliun

by -198 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa investasi di sektor hulu migas Indonesia selama Semester 1-2024 ini “hanya” terealisasi sebesar US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 90,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.200 per US$).

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyebutkan bahwa realisasi tersebut hanya mencapai 75% dari target investasi yang ditetapkan pada Semester 1-2024 sebesar US$ 7,43 miliar atau sekitar Rp 120,3 triliun. Bahkan, realisasi investasi pada Semester 1 ini baru mencapai 31,6% dari target investasi tahun 2024 sebesar US$ 17,7 miliar atau Rp 286,8 triliun.

“Dwi mengungkapkan, “Investasi sampai dengan semester 1-2024 adalah US$ 5,6 miliar,” dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester 1-2024 di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Dia memperkirakan bahwa capaian investasi hulu migas Indonesia hingga akhir tahun 2024 juga hanya mencapai 89% dari target atau sekitar US$ 15,7 miliar atau sekitar Rp 92,3 triliun.

Namun demikian, Dwi menilai bahwa capaian investasi selama Semester 1-2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 dan dianggap sebagai peningkatan global.

Dia juga menambahkan bahwa capaian ini akan mengalami peningkatan sebesar 15% dari realisasi 2023, yang lebih tinggi dari peningkatan investasi global sekitar 5%.

Realisasi lifting minyak per Semester 1-2024 tercatat 576 ribu barel per hari (bph), masih di bawah target APBN 2024 sebesar 635 ribu bph atau sekitar 91% dari target.

Produksi minyak hingga akhir tahun 2024 diperkirakan mencapai 595 ribu bph, masih jauh dari target lifting minyak dalam APBN 2024 sebesar 635 ribu bph atau diprediksi hanya akan tercapai 94%.

Untuk realisasi penyaluran gas selama Semester 1-2024, mencapai 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sekitar 92% dari target dalam APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.

Outlook penyaluran gas hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai 5.554 MMSCFD atau sekitar 96% dari target tahun ini.