AMMAN Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga 2024

by -48 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengungkapkan bahwa perusahaan telah mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024. Ini merupakan perpanjangan izin ekspor konsentrat yang sebelumnya berlaku hanya sampai 31 Mei 2024.

Anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) tersebut mengungkapkan bahwa izin ekspor konsentrat tembaga diperoleh dari Kementerian Perdagangan berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kuota ekspor konsentrat tembaga sejumlah 587.330 wmt (wet metrik ton) atau setara 534.000 dmt (dry metrik ton) berlaku hingga 31 Desember 2024,” ungkap Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (26/7/2024).

Rachmat menyatakan bahwa kuota tersebut sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan untuk tahun 2024.

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah sehingga AMNT bisa kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga. Izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter,” ujar Rachmat.

Pemberian izin ekspor tersebut dinilai sebagai bukti bahwa kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah.

Berdasarkan catatan AMNT, proyek smelter tembaga AMMAN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per tanggal 31 Mei 2024, atau kemajuan smelter mencapai 95.5%.

Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV 2024.

Fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari pemurnian ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222ktpa, sekitar 18 ton emas, 55 ton perak, dan asam sulfat sekitar 830.000 ton per tahun.