Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rencana besar pemerintah untuk meningkatkan proporsi kelas menengah di Indonesia. Rencana tersebut termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pemerintah menargetkan proporsi kelas menengah dapat mencapai 80% dari populasi pada 2045. Untuk mencapai target tersebut beberapa strategi telah disiapkan.
“Dalam perekonomian, semakin tebal proporsi kelas menengah maka akan semakin kuat atau resilien ekonomi itu terhadap guncangan internal maupun eksternal,” kata Amalia dalam program Economic Update di CNBC Indonesia, dikutip Senin, (4/8/2024).
Amalia mengatakan untuk mencapai target itu, pemerintah akan mendorong industrialisasi guna menciptakan sektor ekonomi produktif. Beberapa sektor yang didorong di antaranya ekonomi biru yang diyakini bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas.
“Sehingga kelas menengah bisa tumbuh cepat,” kata dia.
Selain itu, Amalia mengatakan pemerintah juga ingin menjaga tingkat produktivitas kelas menengah melalui agenda transformasi sosial. Dia mengatakan dengan transformasi sosial itu, maka kualitas tenaga kerja terutama yang berusia muda dapat dikembangkan.
Dia mengatakan strategi pemerintah untuk mencapai tujuan itu adalah dengan mengembangkan sekolah vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri ke depannya. Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan meningkatkan kualitas pendidikan serta kesehatan masyarakat.
“Inilah yang akan mendorong tumbuhnya kelas menengah di Indonesia akan semakin cepat dalam beberapa tahun ke depan,” kata dia.
Sebelumnya, kondisi kelas menengah di Indonesia yang diduga tengah tertekan daya belinya mendapatkan sorotan. Sejumlah ekonomi menyebut proporsi kelas menengah dari proporsi penduduk justru menciut, terutama setelah pandemi Covid-19.
Ekonom senior Chatib Basri memperkirakan sebelum pandemi Covid-19, proporsi kelas menengah masih berkisar di angka 21% dari populasi. Namun, setelah pandemi atau tepatnya pada 2023 jumlahnya turun menjadi 17%. Chatib menduga para kelas menengah itu turun ke kelas ekonomi di bawahnya, yakni calon kelas menengah atau aspire middle class (AMC) maupun kelompok rentan.
Artikel lengkap dapat dilihat [di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240802143720-8-559931/jadi-tulang-punggung-ekonomi-gimana-ri-atasi-masalah-kelas-menengah).