Kantor Tanggung Jawab Anggaran (OBR) memperkirakan bahwa utang negara Inggris akan “meledak” hingga tiga kali lipat di tahun 2075. Hal ini terjadi karena peningkatan populasi yang menua dan perubahan iklim. Utang negara saat ini mencapai 22 miliar pound (Rp 443 triliun) dan PM Keir Starmer berencana untuk menaikkan pajak guna mengatasi kekurangan dana pemerintah.
OBR mengatakan bahwa utang publik Inggris diperkirakan akan mencapai lebih dari 270% dari produk domestik bruto (PDB) negara pada tahun 2075. Hal ini disebabkan oleh tekanan dari perubahan demografi, biaya perawatan kesehatan yang meningkat, dan perubahan iklim.
Starmer juga menekankan perlunya reformasi Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dijalankan oleh negara, karena lembaga tersebut dikatakan dalam kondisi kritis. Utang negara Inggris bukanlah masalah yang dialami secara individu, negara tetangga Prancis juga mengalami lonjakan utang yang signifikan akibat pandemi Covid-19.
Dalam dua dekade terakhir, ekonomi Inggris mengalami berbagai guncangan luar biasa, seperti krisis keuangan global, pandemi, dan krisis energi. Hal ini menandakan bahwa masalah utang negara menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani.
