Israel Menyerang Lebanon, Ketegangan Meningkat

by -103 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Israel terhadap warga Palestina telah meluas ke negara lain. Kali ini pasukan Israel telah saling serang dengan Hizbullah, kelompok dari Lebanon.

Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Senin (23/9/2024).

Israel Gempur Lebanon

Pesawat tempur Israel melancarkan gelombang serangan udara yang hebat di kota-kota di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dan bahkan lebih jauh ke utara.
Israel menyerang ratusan target Hizbullah dan menewaskan sedikitnya 182 orang, menjadikannya hari paling mematikan di Lebanon dalam hampir satu tahun konflik.
Setelah beberapa baku tembak lintas batas terberat sejak konflik berkobar, Israel memperingatkan orang-orang untuk mengungsi dari daerah tempat kelompok bersenjata itu menyimpan senjata.
Setelah hampir satu tahun berperang melawan Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utaranya, tempat Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung sekutunya, Hamas.
“Tindakan tersebut akan terus berlanjut hingga kami mencapai tujuan kami untuk mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh kantornya, yang menjadi awal dari konflik yang panjang karena Hizbullah telah bersumpah untuk terus berjuang hingga ada gencatan senjata di Gaza.
“Ini adalah hari-hari di mana masyarakat Israel harus menunjukkan ketenangan.” Ia berbicara setelah militer Israel menargetkan Hizbullah yang didukung Iran di selatan Lebanon, lembah Bekaa timur, dan wilayah utara dekat Suriah.

Israel Minta Warga Lebanon Dievakuasi

Warga di Beirut telah menerima pesan teks, yang konon berasal dari tentara Israel, yang meminta mereka untuk segera mengungsi dari lokasi yang digunakan oleh Hizbullah. Situasi ini dilaporkan oleh Kantor Berita Nasional Lebanon NNA.
Melansir Al Jazeera, Menteri Informasi Ziad Makary menerima panggilan telepon dengan pesan suara yang tertinggal di teleponnya, yang mendesak agar gedung dievakuasi, menurut kantor berita tersebut.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi sebelumnya, seorang juru bicara militer Israel mengeluarkan peringatan serupa dan mengatakan bahwa peringatan itu “didistribusikan dalam bahasa Arab di semua jaringan dan platform di Lebanon”.
Tentara Israel telah memberi tahu warga sipil Lebanon untuk “menjauh” dari lokasi Hizbullah yang rencananya akan menjadi targetnya dan karena militer Israel mengatakan akan melakukan serangan yang lebih “luas dan tepat” terhadap Hizbullah
Itu adalah peringatan pertama yang dikeluarkan kepada warga Lebanon oleh militer Israel sejak perang di Gaza meletus hampir setahun yang lalu.

Penggerebekan Tepi Barat oleh Israel

Sementara itu, kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel juga telah melanjutkan penggerebekan mereka di desa Haris, sebelah barat Salfit, di Tepi Barat yang diduduki, untuk hari kedua.
Kepala dewan desa Haris Omar Samara mengatakan kepada Wafa bahwa tentara Israel mengganggu warga sipil dan menggeledah rumah mereka, menangkap sekitar 70 orang tadi malam, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Samara juga mengatakan tentara menyerbu sekolah, menangkap sejumlah siswa dan guru.
Di tempat lain, pasukan Israel juga menghancurkan sebuah rumah di desa al-Jiftlik, sebelah utara Jericho. Rumah dua lantai itu milik Nael Mustafa Bani Odeh dan dibangun lebih dari 15 tahun yang lalu.

Warga Palestina Menderita Jelang Musim Dingin

Serangan tentara Israel telah menghancurkan infrastruktur sipil Gaza dan tanah, yang tidak dapat menahan kondisi cuaca ekstrem, terutama dengan semakin dekatnya musim dingin. Akibatnya, warga Palestina disebut akan menderita jelang musim dingin tahun ini.
Laporan Al Jazeera menyebut keluarga pengungsi Gaza telah mengalami salah satu kondisi kemanusiaan terburuk dan sekarang air hujan memasuki tenda-tenda darurat mereka. Mereka terpaksa berlindung di dekat pantai Gaza, di mana hal ini menambah penderitaan mereka.

Buntut Teror Lebanon, Iran Ambil Tindakan Ekstrem Ini

Teror ledakan perangkat elektronik yang melanda Lebanon pekan lalu membuat sekutu Hizbullah melakukan tindakan pencegahan ekstrem. Berdasarkan laporan dari dua pejabat senior keamanan Iran kepada Reuters, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk berhenti menggunakan semua jenis perangkat komunikasi.
Seorang pejabat keamanan Iran mengungkapkan bahwa operasi skala besar sedang berlangsung untuk memeriksa semua perangkat, bukan hanya peralatan komunikasi.
“Sebagian besar perangkat tersebut buatan sendiri atau diimpor dari China dan Rusia,” ujar pejabat tersebut, dilansir Reuters, Senin..
Dia menambahkan bahwa Iran khawatir adanya infiltrasi oleh agen-agen Israel, termasuk orang Iran yang bekerja untuk Israel. “Penyelidikan menyeluruh terhadap personel telah dimulai, yang menargetkan anggota IRGC tingkat menengah hingga tinggi,” lanjutnya.
Proses penyelidikan ini mencakup pemeriksaan riwayat perjalanan, rekening bank, dan aktivitas keluarga mereka baik di Iran maupun luar negeri.
Pejabat keamanan itu menolak memberikan rincian tentang bagaimana pasukan IRGC berkomunikasi saat ini, tetapi menyebutkan bahwa mereka menggunakan sistem perpesanan dengan enkripsi ujung-ke-ujung untuk sementara waktu.
Selain itu, Iran juga telah meminta bantuan teknis dari Hizbullah untuk menganalisis serangan tersebut, dan beberapa contoh perangkat yang meledak telah dikirim ke Tehran untuk diperiksa oleh pakar Iran.

Israel Bebaskan Warga Yordania yang Ditangkap

Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan dua warga Yordania yang ditangkap oleh tentara Israel segera setelah serangan mematikan di Jembatan Raja Hussein (Allenby) pada 8 September kini telah kembali ke negara itu.
Kedua pria itu “dalam keadaan sehat dan sekarang sedang dalam perjalanan ke keluarga mereka”, kata kementerian dalam sebuah pernyataan pada X.
Serangan di jembatan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki diduga melibatkan seorang pengemudi truk Yordania yang menembak mati tiga penjaga perbatasan Israel. Tersangka berusia 39 tahun itu juga tewas di lokasi kejadian.

(luc/luc)