Setiap tahun pada tanggal 3 Juni, masyarakat Bogor merayakan Hari Jadi Bogor (HJB), sebuah perayaan yang memiliki asal usul sejarah yang mendalam. Asal usul nama “Bogor” sendiri memiliki beragam cerita, mulai dari “Buitenzorg” yang merupakan nama resmi Belanda hingga kaitannya dengan kata “Bahai” yang berarti sapi. Patung sapi terkenal di Kebun Raya Bogor juga turut menjadi bagian dari sejarah ini.
Ada pula teori yang mengaitkan nama Bogor dengan “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti “Kepala Kampung Bogor”, yang merujuk pada kawasan yang sekarang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor. Peristiwa penting yang menjadi dasar perayaan HJB adalah Kuwedabhakti di tahun 1482, dimana Sri Baduga Maharaja dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Pajajaran. Ini menandai awal terbentuknya tatanan kerajaan di Bogor.
Di bawah kepemimpinan Sri Baduga Maharaja, Kerajaan Pajajaran mengalami masa kejayaan selama 39 tahun. Ini membuatnya menjadi tokoh berpengaruh dalam sejarah Kerajaan Sunda. Berlandaskan sejarah tersebut, HJB ditetapkan sebagai hari jadi Bogor secara resmi pada tahun 1972. Setiap tahun, perayaan HJB diisi dengan berbagai acara yang melibatkan warga Bogor, seperti upacara peringatan, bazar kuliner, arak-arakan jampana, dan festival nusantara.
HJB juga menetapkan tema khusus setiap tahunnya, seperti “Raksa Jagaditha” yang melambangkan keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama. Selain itu, Kabupaten Bogor memiliki tema sendiri yang mengusung semangat gotong royong dan kebersamaan dalam pembangunan. Melalui perayaan HJB, masyarakat Bogor dapat merayakan sejarah dan menguatkan rasa persatuan serta kesatuan di antara mereka.