Rahasia Penemuan 57 Ton Emas Soekarno Sebagai Warisan Mataram Islam Terungkap

by -127 Views

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, disebut memiliki 57 ton emas yang disimpan di luar negeri, yakni di Bank Swiss. Konon, seluruh emas tersebut dipinjam oleh Presiden Amerika Serikat (AS), John F. Kennedy pada 1963 untuk pembangunan AS.

Lantas, bagaimana fakta sesungguhnya?
Jika mengacu pada data sejarah, Soekarno tidak memiliki harta sebanyak itu. Justru, fakta sejarah menunjukkan bahwa Soekarno hidup dalam kesulitan selama menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Dalam wawancara dengan jurnalis AS, Cindy Adams, Soekarno mengaku gajinya selama menjabat presiden hanya sekitar US$220 atau setara dengan Rp3,4 juta dengan asumsi kurs saat ini. Selain itu, Soekarno mengaku bahwa ia tidak memiliki rumah dan tanah.

Maka dari itu, wajar jika proklamator itu hidup dari istana ke istana yang dimiliki oleh negara. Bahkan, Soekarno mengaku pernah dibelikan piyama oleh duta besar saat kunjungan ke luar negeri karena ia menggunakan baju tidur yang sudah robek.

Lebih lanjut, Soekarno mengaku bahwa ia pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat, tapi ia menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra, juga membenarkan bahwa ayahnya selalu memiliki kondisi keuangan yang sulit. Dia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta Soekarno yang melimpah. Melalui tulisannya, Ong membantah cerita tersebut dan mengungkapkan fakta sejarah yang sesungguhnya.

Salah satu cerita yang disanggah adalah bahwa Soekarno mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam. Menurut Ong, mewarisi harta dari kerajaan kuno, apalagi emas, tidak mungkin terjadi. Apalagi, saat itu Mataram Islam masih memiliki utang kepada VOC.

Ong juga menyebut bahwa kisah harta Soekarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Soekarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.

Dari berbagai informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerita harta karun emas 57 ton Soekarno yang selama ini beredar di masyarakat adalah informasi yang tidak akurat.